
Insitekaltim, Sangatta – Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) 2023, mencapai Rp 5,2 triliun. Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman mengatakan ini merupakan APBD tertinggi selama Kutim berdiri.
Ia menjelaskan, meningkatnya APBD tersebut di karenakan beberapa sektor seperti pertambangan dan perkebunan sawit mengalami peningkatan pendapatan.
“Ini merupakan realita yang kita hadapi. Bahkan dipertengahan tahun 2022 transferan itu banyak, baik dari pusat maupun dari provinsi kita harus memutar otak untuk bisa membelanjakannya,” ujarnya usai Rapat Paripurna ke 50, Rabu (30/1/2022), malam
Peningkatan dana transfer tersebut diprediksi terus meningkat hingga tahun 2023. Sebab hal serupa juga dialami Provinsi Kalimatan Timur di mana mengalami peningkatan APBD di tahun depan.
“Karena itu 40 persen dari anggaran, kita fokuskan pada infrastruktur dengan kegiatan multi years,” jelasnya.
Ia menjelaskan pemilihan pekerjaan infrastruktur besar dengan skema multi years ini untuk mengantisipasi keterlambatan pelelangan pengerjaan pembangunan.
“Kenapa kita memilih tahun jamak, karena kita khawatir jika memilih pengerjaan satu tahun akan ada keterlambatan. Kalau tahun jamak pengerjaan akan terus mengalir,” jelasnya.
Terkait pemaksimalan serapan anggaran yang cukup besar di tahun yang akan datang, ia meminta Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim untuk mengawasi proses penganggaran tahun 2023 dengan baik.
“Kita minta untuk terus mengontrol dan mengawasi anggaran, agar saya bisa mengetahui bagaimana kinerja dari pada pemerintah,” tuturnya.