Reporter : Yuli – Editor : Redaksi
Insitekaltim,Bontang -Tidak hanya terkenal dengan kota industri, Kota Bontang juga terkenal dengan hasil laut. Salah satunya industri Garam Krosok, yang akan diproduksi dengan metode Tunnel.Metode tersebut merupakan bantuan dari Menteri Kelautan dan Perikanan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian (DKPPP) Bontang, Aji Erlynawati meyebutkan bahwa, program usaha pemberdayaan garam ini tidak terlalu menekan biaya, dengan proses yang tidak rumit. yaitu air laut dari tandon, lalu dialirkan ke kotak tambak untuk proses penuaan air sampai kadar tertentu untuk dialirkan ke kotak tambak, untuk pembentukan kristalisasi garam.
“Dari setiap unit rangkaian Tunnel, ada 4 kotak tambak yang menghasilkan kristal garam atau Garam Krosok,” ujarnya.
Dirinya berharap nantinya bisa memproduksi satu ton garam perminggunya atau empat ton dalam sebulan. Bila harga Garam Krosok Rp 10 ribu perkilogram, maka akan menghasilkan Rp 40 juta perbulannya. Kebutuhan Garam Krosok perbulannya di Bontang mencapai 10 ton perbulan atau 120 ton pertahun.
“Biasanya masyarakat ambil dari Sulawesi 1 bulan 10 ton, setahun 120 ton lumayan kalau bisa penuhi dari kita sendiri sekilo nya Rp10.000 saya rasa tidak terpaut mahal, hanya saja hasilnya tergantung cuaca jika panas bisa cukup menguntungkan,”ujarnya.
Menurutnya, laut di Bontang cocok untuk produksi Garam Krosok, sehingga menambah lapangan pekerjaan bagi masyarakat Bontang, selain itu para nelayan atau warga yang memperoduksi ikan asin tidak perlu lagi membeli garam diluar daerah.
“Nantinya kita akan bentuk petani garam di Bontang” jelasnya.
Lebih lanjut, Garam Krosok banyak diperlukan oleh pengusaha ikan, juga pabrik es batu. Pasalnya, garam tersebut sebagai pengawet ikan dan juga es batu.
“Kita akan upayakan agar di Kota Bontang tidak membeli garam dari luar,” pesannya