Insitekaltim,Samarinda – Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) RI Restu Gunawan mengungkapkan bahwa investasi terbaik adalah berinvestasi pada sumber daya manusia (SDM).
Dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, tak lain yang harus digenjot adalah SDM-nya. Melalui Seminar Kebudayaan Sosialisasi Pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Inovasi Dalam Pemajuan Kebudayaan yang diinisiasi oleh Kemendikbud Ristek Restu meyakini peningkatan kemampuan SDM akan berhasil mencetak visi tersebut.
Restu menyingung peran krusial generasi muda dalam menghadapi berbagai tantangan, termasuk masalah stunting. Permasalahan yang tengah dihadapi Indonesia dan Samarinda sendiri yakni stunting, ditekankannya sebagai peringatan bagi generasi muda agar ikut mengkritisi penyebab serta mencari solusi bersama.
“Kita perlu srikandi-srikandi muda yang siap diberikan sosialisasi yang tepat untuk meningkatkan SDM. Peningkatan SDM adalah kunci untuk mengatasi berbagai masalah, termasuk stunting,” ujarnya di Ballroom Hotel Harris Samarinda pada Senin (26/8/2024).
Selain generasi muda, menurut Restu, penanganan stunting memerlukan sinergi lintas sektor, termasuk peran ibu muda dalam memberikan ASI yang berkualitas melalui pola makan sehat dan konsumsi jamu tradisional.
Peran ibu tersebut, juga harus dimulai sedini mungkin. Para perempuan generasi muda yang saat ini masih dalam keadaan sehat, diharapkannya mampu menyiapkan bekal menjadi ibu agar kasus seperti stunting tak lagi terjadi di masa depan.
“Kesehatan bayi mulai dari ASI harus didukung dengan asupan gizi yang baik untuk ibu. Gerakan kesehatan ini bisa berasal dari sinergi antara dinas kesehatan, dinas perkebunan, dan berbagai pihak terkait,” katanya.
Restu juga mengajak generasi muda Kalimantan Timur (Kaltim) untuk aktif dalam melestarikan kebudayaan lokal melalui berbagai media modern, seperti podcast dan media sosial.
Ia menekankan bahwa kebudayaan tidak hanya terbatas pada seni tari, tetapi juga mencakup makanan, minuman dan manusia yang ada di dalamnya sebagai pelaku seni serta menjaga kebudayaan tetap lestari.
“Anak muda bisa berperan dalam memperkenalkan kebudayaan dengan cara yang kreatif, seperti membuat konten tentang resep makanan tradisional atau mengulas kebudayaan lokal. Ini bisa menjadi peluang pekerjaan sekaligus cara untuk meningkatkan SDM,” tutur Restu.
Ia berharap agar generasi muda tidak minder dan mampu membangun kepercayaan diri untuk berkolaborasi dengan pemerintah kota dalam memajukan kebudayaan dan meningkatkan SDM.
“Mari bersama-sama memajukan kebudayaan kita. Senior berikan masukan kepada yang muda dan yang muda bisa lebih kritis terhadap kebudayaan,” pungkasnya.