Insitekaltim, Samarinda — Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda berencana memperluas jangkauan program bantuan sosial (bansos) nontunai dengan menggandakan jumlah penerima manfaat pada tahun 2025.
Kebijakan ini diambil untuk memperkuat perlindungan sosial bagi masyarakat berpenghasilan rendah di tengah fluktuasi kondisi ekonomi.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun menjelaskan, keputusan tersebut merupakan hasil evaluasi atas kebutuhan warga serta efektivitas program bansos yang telah berjalan.
Menurutnya, rancangan awal skema bansos sebenarnya tidak sebesar yang kemudian diputuskan pemerintah.
“Dari rancangan awal sebenarnya itu hanya separuh dari ini,” ungkapnya Minggu, 16 November 2025.
Saat ini sekitar 1.688 lebih keluarga penerima manfaat (KPM), dan jumlah tersebut akan ditingkatkan menjadi dua kali lipat mulai tahun depan.
“Mudah-mudahan tahun depan bisa meningkat lagi,” tambahnya.
Ia menegaskan, perluasan bansos nontunai ini tidak hanya bertujuan meringankan beban masyarakat, tetapi juga diharapkan berkontribusi terhadap penurunan angka kemiskinan di Kota Samarinda.
“Bantuan sosial nontunai ini kita salurkan agar pemerintah hadir mengurangi beban masyarakat, meningkatkan pendapatan, dan sebagai instrumen untuk mengurangi angka kemiskinan,” tuturnya.
Andi Harun menyebut, tren penurunan angka kemiskinan di Samarinda dalam beberapa tahun terakhir perlu terus diperkuat melalui program-program pemberdayaan dan bantuan sosial yang tepat sasaran.
“Harapan kita, tahun depan angka kemiskinan kita turun dan setiap tahunnya kita melihat pergerakan angka kemiskinan itu mengalami penurunan,” ujarnya.
Dengan rencana penggandaan jumlah penerima, Pemkot Samarinda berharap bansos non tunai dapat menjadi instrumen penting dalam mendorong transformasi ekonomi warga dan pengentasan kemiskinan secara berkelanjutan.

