Insitekaltim, Pasuruan — Pemkab Pasuruan menyesuaikan anggaran 2026 setelah pemerintah pusat memangkas dana transfer ke daerah hingga 24 persen. Kebijakan ini membuat sejumlah program kerja harus ditata ulang agar tetap sejalan dengan prioritas pembangunan daerah.
Bupati Pasuruan, Rusdi Sutejo, mengatakan pemangkasan dana transfer berdampak langsung terhadap Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2026.
“Kami telah menyusun KUA-PPAS 2026 bersama DPRD dengan asumsi anggaran sama seperti tahun 2025. Namun ternyata terjadi efisiensi dari pusat,” ujarnya, Jumat, 24 Oktober 2025.
Rusdi menyebut Pemkab Pasuruan telah mengajukan nota keberatan kepada Kementerian Keuangan. Langkah itu diambil karena pengurangan anggaran dinilai dapat mengganggu sejumlah program yang telah direncanakan sejak awal.
“Jika pengurangan ini tetap berlanjut, kami akan melakukan efisiensi pada program tertentu, namun tetap memprioritaskan kegiatan yang strategis dan berdampak langsung bagi masyarakat,” tambahnya.
Ia menegaskan, program prioritas seperti layanan publik dan pembangunan infrastruktur utama akan tetap dijalankan. Sementara itu, kegiatan dengan tingkat urgensi rendah akan ditunda atau disesuaikan dengan kondisi keuangan daerah.
Salah satu bentuk efisiensi yang dilakukan adalah penyesuaian tunjangan pegawai, termasuk tenaga PPPK. Menurut Rusdi, langkah ini diambil agar keuangan daerah tetap seimbang tanpa mengorbankan program vital.
Mas Rusdi, sapaan akrabnya, menambahkan bahwa Pemkab Pasuruan juga akan berupaya mengakses dana Instruksi Presiden (Inpres) dan Bantuan Presiden (Banpres) guna menutup kekurangan anggaran akibat pemangkasan transfer pusat.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Samsul Hidayat, membenarkan adanya pemotongan dana transfer tersebut. Ia menilai situasi ini harus dihadapi dengan strategi pengelolaan anggaran yang matang agar pembangunan daerah tidak terhambat.
“Memang ada pengurangan dari pemerintah pusat, tetapi masih ada program presiden seperti Inpres yang bisa dimanfaatkan untuk pembangunan jalan dan jaringan irigasi,” kata Samsul.

