
Insitekaltim,Kukar – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) sambut ratusan peserta field trip Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dari seluruh Indonesia di Gedung Serbaguna Kantor Bupati Kukar, Kamis (13/10/2022).

Kegiatan bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) digelar mulai tanggal 12-14 Oktober 2022 dan Kalimantan Timur (Kaltim),ditunjuk sebagai tuan rumah. Rangkain acara PRB terpusat di Kota Balikpapan dan Kukar.
Bupati Kukar, Edi Damansyah dalam sambutannya diwakili Asisten III, Totok Heru Subroto mengatakan penanggulangan bencana tentu saja berkaitan dengan pembangunan yang berkelanjutan. Karena itu demi kelangsungan hidup yang lebih baik kita harus menjaga dan merawat ekosistem lingkungan.
“Investasi PRB perlu selalu dilakukan dengan fokus dan inklusif dalam pembangunan berkelanjutan agar manfaatnya dapat langsung dirasakan masyarakat,” ungkapnya.
Selanjutnya Ia mengungkapkan, kita harus mendukung kemajuan dalam penanggulangan bencana dan diperlukan juga komitmen yang kuat dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat dan lembaga usaha.
“Kami berharap bulan PRB 2022 ini, merupakan sarana untuk memperkuat pemahaman pemerintah, masyarakat dan swasta terhadap PRB sebagai investasi untuk ketangguhan,” ungkapnya.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) diwakili Kepala Biro SDM dan Umum, Eny Supartini, menerangkan kegiatan PRB merupakan salah satu ajang silaturahmi untuk mempererat persatuan dan memperkuat penanggulangan bencana di Indonesia.
“Ya, kegiatan ini adalah ajang silaturahmi sekaligus menjadi militansi dalam pengurangan risiko bencana,”ucapnya.
Ia menambahkan, acara bulan PRB merupakan wadah untuk bertukar ilmu pengetahuan dan pengalaman guna menganalisis risiko dan penanggulangan bencana di Indonesia, dengan harapannya bisa menambah kemampuan dalam PRB dan terimakasih kepada Pemkab Kukar, yang sudah memfasilitasi kegiatan field trip PRB di Tenggarong
“Hasil kegiatan bulan PRB 2022 ini, bisa didesiminasikan kepada teman BPBD yang berbeda di setiap daerah di Indonesia,”jelasnya.

