Insitekaltim,Sangatta – Pembangunan jalan masuk menuju Pelabuhan Kenyamukan tetap berlanjut meskipun menghadapi tantangan yang kompleks. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur Joni menegaskan komitmennya dalam memastikan kelancaran proyek tersebut.
“Potensi pelabuhan kenyamukan penyelesaiannya insyallah jalan terus,” kata Joni saat wawancara di rumah jabatannya, Rabu (25/10/2023).
Kendala muncul dari adanya bangunan di tengah jalan, yang tidak termasuk dalam perencanaan pembebasan lahan awal proyek. Pemerintah daerah menolak membayar ganti rugi untuk bangunan tersebut, yang menciptakan dilema dalam pelaksanaan proyek.
Politikus dari PPP itu menyoroti kompleksitas situasi ini, terutama dalam mencari solusi pendanaan yang tidak akan merugikan pemerintah daerah.
“Mau ganti uang dari mana, kalo ganti rugi kena kita karena sudah diganti rugi lahan di situ, makanya ada jalan lebar itu,” ungkapnya.
Meskipun proyek ini masih menghadapi beberapa ketidakpastian, Joni menyampaikan harapannya bahwa Pelabuhan Kenyamukan dapat diselesaikan sesuai target pada tahun 2024.
“Dilihat dari anggaran harusnya selesai cuman kendala di lapangan, peluangnya bisa saja 2024 selesai,” tuturnya.
Dengan dukungan anggaran kolaboratif dari PT Kaltim Prima Coal (KPC), yang telah menyumbang sekitar Rp20 miliar ke dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD), peluang keberhasilan proyek pada tahun 2024 semakin besar.
Terakhir, Joni berharap bahwa suksesnya proyek Pelabuhan Kenyamukan akan memberikan dampak positif pada perekonomian Kutai Timur, terutama dalam penurunan harga barang karena biaya transportasi yang lebih terjangkau. Oleh karena itu, Dewan DPRD Kutai Timur dengan tegas mendukung percepatan penyelesaian proyek ini demi kepentingan daerah.