Reporter : Romi Ali Darmawan- Editor : Redaksi
Insitekaltim, Samarinda– Dalam rangka Pekan ASI Sedunia, Tim penggerak PKK, bekerja sama dengan Pemerintah Daerah dan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur, menggelar Workshop Kalimantan Timur. di Pendopo odah etam, Jalan Gajah Mada, (17/09/2019) pagi tadi.
Kegiatan tersebut merupakan usaha Provinsi Kaltim untuk menurunkan angka stunting di daerah. Kabid P2PL (Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan) Dinkes Kaltim, Soeharsono, mengatakan bahwa angka Stunting di Kaltim cukup menempati angka yang cukup tinggi, yaitu hingga 20%-27%. Soeharsono melanjutkan, upaya penurunan angka stunting, harus melibatkan seluruh elemen pemerintah dan masyarakat.
“Bukan hanya dinas kesehatan untuk melakukan intervensi, tapi kita semua. Kita harus menjaga lingkungan, karena berkaitan dengan stunting tadi. selain itu harus selalu meningkatkan nutrisi bagi bayi serta orang tua harus berperan banyak untuk mencegah ini juga,”ujar Soeharsono.
Selain itu Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Hadi Mulyadi menjelaskan, bahwa penurunan angka stunting perlu peran dari kedua orang tua. pemberian nutrisi untuk anak harus dimulai dari dalam kandungan. lebih lanjut, Hadi mangatakan bahwa pemerintah akan memberikan tambahan makanan bergizi di posyandu-posyandu.
” Kita menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk menumbuhkan kesadaran untuk anak, mulai dari hamil, menyusui, dan tumbuh kembang anak harus diperhatikan dan diberikan nutrisi yang baik. apalagi saat di Golden Age, orang tua berperan sangat penting untuk menyediakan nutrisi untuk anak” ujar Hadi Mulyadi.
Hadi Mulyadi menambahkan, dalam Pekan ASI sedunia 2019 ini, pihak pemerintah juga menghimbau kepada setiap pusat layanan masyarakat swasta maupun negeri agar menyediakan kawasan menyusui bagi ibu-ibu.
” Kami himbau kepada semua pelayanan masyarakat, baik swasta maupun negeri, agar menyediakan kawasan menyusui, hal itu tentu merupakan upaya kita untuk memberikan nutrisi kepada anak kapan pun dan dimanapun,”utup Hadi.