INSITEKALTIM BALIKPAPAN – Ratusan bakal calon legislatif dari PDI Perjuangan menjalani test asessment di Hotel Grand Tjokro Balikpapan, Selasa (5/6/2018). Tes ini menjadi salah satu syarat kelayakan para kader banteng untuk menjadi calon legislatif.
Wakil Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga DPD PDI Perjuangan Kaltim, Iswandi mengatakan, tes yang bekerja sama dengan Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) mengharuskan para peserta menjawab ratusan pertanyaan secara online.
“Kalau dahulu kan tesnya pakai kertas, sekarang itu kita tinggalkan dan peserta cukup menjawab soal melalui laptop atau smartphone saja,” kata Iswandi dan peserta merupakan bacaleg untuk tingkatan DPRD Kota/Kabupaten, DPRD Kaltim dan DPR RI.
“Kalau hari ini yang ikut ada berasal dari kota Balikpapan, kabupaten Penajam Paser Utara dan dari Tanah Grogot. Hari ini di kabupaten Berau juga dilaksanakan tes yang sama,kemarin minggu juga dilaksanakan di Samarinda dengan peserta dari Samarinda, Kukar, Bontang, Kutim, kubar dan Mahulu” lanjutnya.
Test asessment tersebut untuk mengetahui psikologi para bacaleg. “Cocok nggak jadi caleg, punya kapasitas atau tidak, benar-benar Pancasilais dan cinta NKRI, yang tahu dan bisa menilai itu kan para psikolog,” ucapnya.
Pelaksanaan test asessment ini merupakan perintah dari DPP PDI Perjuangan selain pemenuhan syarat administrasi lainnya seperti ijazah, KTP hingga memiliki KTA partai. Nantinya DPP PDI Perjuangan yang memutuskan kelayakan bacaleg berdasarkan rekomendasi daerah.
“Pelaksanaan asessment cukup satu hari, paling 5 jam sudah selesai meski sempat bermasalah di konektivitas jaringan internet. Mereka harus menjawab 8 klasifikasi tes psikologi untuk mengetahui IQ dan kognitifnya,” ujarnya.
Selain persoalan jaringan, bakal caleg yang tidak melek teknologi informasi akan merasa kerepotan dalam proses menjawab setiap pertanyaan. “Kita tidak bisa tak mengikuti perkembangan zaman, harus menyesuaikan agar tidak tergilas atau tertinggal,” tegasnya.
Hanya saja, hasil jawaban atau pun penilaian tim dari Himpsi tidak akan diketahui oleh peserta. Melainkan menjadi bahan pertimbangan DPP PDI Perjuangan dalam menentukan kelayakan bakal caleg.
“Mereka tidak tahu hasilnya, karena langsung ke pusat. Kita saja sebagai panitia sekaligus fasilitator asessment ini tidak diberi tahu hasil penilaiannya,” tandas Iswandi.
Wartawan: Sukri