
Insitekaltim,Samarinda – Fenomena pasar Ramadan sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari momentum bulan puasa bagi masyarakat Indonesia.
Sama halnya di Kota Samarinda. Pasar Ramadan sangat lekat dengan para pedagang yang ramai-ramai menjajakan berbagai santapan berbuka, baik kue, makanan berat sampai minuman segar.
Masyarakat akan mulai memadati pasar Ramadan ini di jam-jam menjelang berbuka. Di jam tersebut, dapat dirasakan pula penuh sesaknya jalan raya oleh pengendara yang hendak mencari takjil atau menuju ke rumah setelah beraktivitas.
Tak jarang penuh sesaknya pengendara ini diwarnai kemacetan panjang berkilo-kilo meter di beberapa titik jalan. Wilayah pasar Ramadan pun harus diwaspadai para pengendara yang ingin melintas.
Melihat hal ini, Ketua Komisi II DPRD Kota Samarinda Fuad Fakhruddin menyebutkan pentingnya membangun pasar Ramadan yang memiliki lahan parkir guna menghindari gesekan antara pengendara dan pengunjung.
Kemacetan di sekitar pasar Ramadan dikhawatirkan olehnya dapat melukai kedua belah pihak, sehingga ia meminta pihak pengelola dapat memperhatikan perihal lahan parkir.
“Pasar Ramadan itu harus disediakan lahan parkir. Itu yang penting karena kalau di daerah jalan-jalan utama sering macet,” tegasnya, belum lama ini.
“Jangan sampai parkir di bahu jalan, karena bisa saja terjadi gesekan antara pengendara motor dan pembeli,” sambungnya.
Pasar Ramadan yang disediakan Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda, pada umumnya telah diperhitungkan segala situasinya. Lahan parkir, luas area dan petugas untuk mengatur lalu lintas di sekitar tempat itu.
Namun untuk pasar Ramadan yang didirikan atas kemauan masyarakat, menurut Fuad masih belum dilengkapi hal-hal tersebut. Untuk itu, ia meminta masyarakat tetap waspada dan bagi pengelola harus memikirkan lahan parkir yang memadai untuk menghindari kemacetan.