Insitekaltim, Samarinda – Upaya untuk memaksimalkan partisipasi masyarakat dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak pada 27 November 2024 mendatang terus digelorakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Samarinda. Salah satunya dengan melakukan kegiatan Simulasi Pemungutan Suara Dengan Satu Pasangan Calon Dalam Pemilihan Tahun 2024.
Plt Wali Kota Samarinda Rusmadi Wongso mengungkapkan simulasi ini penting sebagai wujud perbaikan dan kemajuan yang terus diupayakan.
“Ini bentuk perbaikan dan kemajuan. Ada dua perubahan yang pertama dari sisi letak, saksi ditempatkan di posisi yang strategis. Kemudian ada bilik khusus penyandang disabilitas, ini kan sebelumnya tidak ada,” paparnya pada Sabtu, (16/11/2024) di SMAN 10 Samarinda di Jalan PM Noor.
Pada kesempatan itu, Rusmadi mengulas kembali jumlah partisipan pada pemilihan 2014 dan 2019 yang dirasa masih sangat memerlukan perbaikan dikarenakan rendahnya angka partisipasi masyarakat.
“Di Samarinda ini angka partisipan masih belum sesuai dengan apa yang kita harapkan. 2015 hanya 49 persen kemudian 2019 hanya 55 persen,” tuturnya.
Karena itu, Rusmadi menegaskan bahwa pilkada bukan hanya ritual lima tahunan. Melainkan upaya memberikan hak kepada masyarakat untuk menentukan arah kebijakan dengan memberikan dukungan kepada kepala daerah.
“Pilkada bukan ritual lima tahunan tetapi pilkada, apalagi tahun ini pilkada pertama kali serentak seluruh Indonesia, sehingga kita perlu memanfaatkannya sebagai sebuah proses demokrasi yang lebih berkualitas,” ajaknya.
Simulasi ini dinilai sangat penting sebagai langkah mewujudkan tujuan dari negara tercinta.
“Kita juga pertama kali menghadapi paslon hanya 1 paslon tentu simulasi ini sangat penting dan tepat,” imbuhnya.
Tidak lupa Rusmadi kembali mengingatkan bahwa memberikan hak suara menunjukkan tanggung jawab masyarakat kepada negara. Memberikan hak suara juga menjadi bentuk dukungan pada pembangunan daerah yang lebih baik. Karena itu, masyarakat diharapkan menghadiri TPS masing-masing pada 27 November mendatang.
“Sekali lagi, menempatkan pilkada berarti membangun bangsa ini ke depan. Wajib hukumnya menggunakan hak suaranya dan berbondong-bondong datang pada 27 November,” tutupnya.