
Insitekaltim,Samarinda – Kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN) di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) memaksa seluruh sektor bersiap karena semua mata akan tertuju ke Kaltim, termasuk sektor wisatanya.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Kaltim Ririn Sari Dewi dalam acara Bincang-Bincang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyebutkan pentingnya meningkatkan kualitas destinasi wisata untuk menarik lebih banyak pengunjung.
“Kami berupaya keras untuk memastikan bahwa setiap pengunjung mendapatkan pengalaman yang memuaskan saat berkunjung ke Kaltim,” ujar Ririn, Jumat (3/5/2024).
Dalam acara bertajuk “Destinasi Berkualitas” itu, Ririn menyampaikan bahwa pariwisata di Kaltim secara infrastruktur juga perlu dimatangkan. Juga fasilitas pendukung dan pemasaran digital yang efektif.
“Akses yang mudah dan fasilitas yang lengkap adalah kunci untuk memikat hati wisatawan,” tuturnya.
Dinas Pariwisata Kaltim juga telah mengidentifikasi hal tersebut. Untuk itu pihaknya telah berkolaborasi dengan berbagai stakeholder untuk memperbarui fasilitas umum, termasuk toilet dan sistem pengelolaan sampah, untuk menjadikan setiap lokasi tidak hanya menarik tetapi juga nyaman dan bersih.
Kebersihan dan kelestarian lingkungan di sekitar destinasi wisata ini menjadi fokus utama, terutama dengan tantangan baru yang datang bersamaan dengan pembangunan IKN.
“Kami mengantisipasi perubahan pola kunjungan yang mungkin terjadi dan sedang menyiapkan strategi pemasaran kreatif untuk menyesuaikan dengan dinamika baru ini,” terang Ririn.
Selain itu, pemasaran secara digital menjadi senjata utama Dispar Kaltim untuk mempromosikan wisatanya sebagai destinasi berkualitas.
Penggunaan video dan pemanfaatan media sosial diharapkan dapat menjangkau target pasar yang lebih luas, memperkenalkan kekayaan kuliner lokal dan keindahan alam Kaltim yang belum banyak diketahui dunia.
“Kami ingin dunia melihat Kaltim tidak hanya sebagai pusat pemerintahan baru tetapi sebagai pusat pariwisata baru di Indonesia,” kata Ririn.
Selama musim Lebaran tahun ini, tercatat peningkatan jumlah wisatawan hingga 40 persen. Ini sebuah indikator positif bahwa Kaltim semakin dikenal luas.
Dispar berharap momentum ini akan terus berlanjut dan menjadi fondasi yang kuat dalam menyongsong era baru pariwisata Indonesia dengan Kaltim yang semakin berkembang dan berkualitas ke depan.
“Semoga ini terus berlanjut dan bisa semakin berkembang pariwisata kita,” pungkasnya.