Insitekaltim, Samarinda — Pelaku ekonomi kreatif bidang fashion Musrifah menggelar kegiatan pengembangan kapasitas bagi pelajar SMA dan pelaku ekonomi kreatif pemula di Samarinda.
Melalui kegiatan bertema “Bincang-Bincang dan Pelatihan Singkat”. Musrifah membagikan pengalaman serta pengetahuan seputar proses perancangan busana dan peluang karier di sektor kreatif.
Mengenai minat generasi muda terhadap dunia fashion dan ekonomi kreatif, Musrifah menilai trennya mulai menunjukkan perkembangan yang cukup positif.
Meski begitu, sosialisasi dan pendampingan tetap perlu dilakukan secara berkelanjutan agar semakin banyak anak muda mengenal peluang karier di sektor tersebut.
Ia menjelaskan bahwa salah satu persepsi keliru yang sering ditemui adalah anggapan bahwa pendidikan atau usaha di bidang fashion membutuhkan biaya besar. Padahal, saat ini sudah tersedia banyak fasilitas pendukung seperti pelatihan, pendampingan, hingga kompetisi kreatif yang dapat diakses secara gratis atau berbiaya ringan.
“Sekarang kesempatan belajar jauh lebih terbuka di Samarinda. Program pengembangan kompetensi itu terus dibuka. Berbeda dengan dulu, sekarang fasilitas belajar jauh lebih mudah diakses,” ujar Musrifah, di Aula Disporapar Samarinda, Jumat, 12 Desember 2025.
Dalam sesi tersebut, Musrifah juga memaparkan tantangan umum yang dihadapi para pemula, terutama terkait keterbatasan modal. Ia menekankan bahwa membangun usaha di bidang fashion tidak harus dimulai dengan produk mahal.
“Fashion itu luas. Anak muda bisa mulai dari aksesori, kerajinan berbahan limbah kain, atau produk kecil lainnya. Saya pun memulai usaha dari limbah perca sebelum berkembang membuat pakaian. Yang penting kita bisa membaca peluang dan memadukan kreativitas,” ujarnya.
Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi langkah awal bagi terbentuknya komunitas fashion muda di Samarinda, sehingga proses regenerasi pelaku industri kreatif dapat terus berjalan.
Sebelum mengakhiri kegiatan, Musrifah mengungkapkan bahwa program serupa berpotensi dilanjutkan melalui kunjungan ke sekolah atau komunitas lain. Namun, realisasinya tetap disesuaikan dengan kemampuan anggaran.
“Kegiatan ini investasi jangka panjang untuk generasi mendatang. Kami berharap semakin banyak anak muda yang tertarik dan mampu mengembangkan potensi fashion yang ada di Samarinda,” pungkasnya.

