Insitekaltim, Samarinda — Aroma masakan rumahan kembali menyeruak di kawasan Jalan Cipto Mangunkusumo, tepat di sekitar Politeknik Negeri Samarinda (Polnes). Setelah sempat vakum cukup lama akibat renovasi, warung makan Memey Chicken kini kembali beroperasi dengan wajah baru dan konsep yang lebih segar: prasmanan murah yang menyasar mahasiswa dan warga sekitar.
Usaha kuliner milik Yuni Realestari ini hadir dengan sajian sederhana namun menggugah selera. Konsep prasmanan rumahan yang diusung membuat pengunjung bebas memilih menu layaknya hidangan hajatan, namun dengan harga yang tetap ramah di kantong.
Yuni menjelaskan, Memey Chicken sejatinya telah berdiri sejak empat hingga lima tahun lalu. Perjalanannya cukup panjang, mulai dari Perum Telkom, berpindah ke depan Ombre Walk, hingga akhirnya kembali menetap di kawasan Perum Telkom yang tak jauh dari lingkungan kampus.
“Warung ini sebenarnya sudah lama berdiri. Kemarin sempat tutup sekitar setahun karena renovasi supaya lebih nyaman. Sekarang sudah buka lagi,” ujar Yuni Sabtu, 13 Desember 2025.
Meski warung fisik sempat tutup, roda usaha Yuni tak pernah benar-benar berhenti. Selama masa renovasi, ia tetap menjalankan bisnis kuliner secara daring melalui usaha katering dan penjualan makanan online bernama Yuniria Lestari, yang telah berjalan hampir satu dekade serta mengantongi sertifikasi halal dan perizinan usaha.
Ide menghadirkan konsep prasmanan murah muncul dari pengamatan sederhana. Menurut Yuni, belum banyak warung makan di kawasan tersebut yang menyediakan menu prasmanan dengan harga terjangkau, khususnya bagi mahasiswa.
“Saya ingin menunya seperti masakan hajatan, tapi harganya tetap bisa dijangkau mahasiswa,” jelasnya.
Untuk menu prasmanan, Memey Chicken menyajikan beragam pilihan lauk, mulai dari gulai daging, daging lada hitam, hingga menu pedas favorit seperti usus mercon. Prasmanan tersedia setiap Senin hingga Kamis dengan menu yang berganti secara berkala. Harga per porsi dibanderol mulai Rp15 ribu, sudah termasuk nasi dan sayur yang bisa diambil sepuasnya.
“Yang dihitung cuma lauknya saja, nasi dan sayur bebas ambil,” kata Yuni.
Memey Chicken buka setiap hari, Senin hingga Minggu. Menu prasmanan biasanya tersedia mulai pukul 09.00 Wita hingga habis, sementara menu lainnya tetap dilayani hingga malam hari, sekitar pukul 21.00–22.00 Wita, tergantung ketersediaan bahan.
Meski berada di kawasan yang dipenuhi penjual makanan, Yuni tidak melihat persaingan sebagai ancaman. Ia justru lebih fokus menjaga kualitas rasa agar pelanggan merasa nyaman dan kembali datang.
“Prinsip saya jualan itu rezeki masing-masing. Kalau orang sudah cocok dengan rasa, pasti balik lagi,” ujarnya.
Saat ini, Memey Chicken dibantu oleh empat hingga lima karyawan. Dengan pembagian tugas yang jelas, pelayanan tetap berjalan cepat meski pengunjung ramai.
Ke depan, Yuni berharap Memey Chicken bisa kembali seramai dulu dan semakin dikenal, khususnya di kalangan mahasiswa.
“Harapannya bisa lebih ramai lagi dan dikenal seperti dulu,” tutupnya.

