
Insitekaltim,Samarinda – Daya tarik yang dimiliki oleh Pulau Dewata tidak hanya karena keindahan destinasi wisata alam pantai, melainkan suasana religi yang kental dari masyarakatnya.
Didominasi sebanyak 86,7 persen penganut agama Hindu, Bali merupakan salah satu tempat yang memiliki nuansa religi yang masih kuat hingga saat ini.
Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik menilai Kaltim memiliki potensi daya tarik wisatawan sebagai wilayah yang bernuansa religi.
“Saya simpel saja berpikirnya. Kelompok-kelompok pejuang dakwah harus mampu menangkap peluang wisata religi,” kata Akmal Malik pekan lalu saat bertemu Pengurus PWM Kaltim dan civitas akademik Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) di Rumah Jabatan Gubernur Kaltim, pekan lalu.
Dirinya mengharapkan Pengurus Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kaltim bisa menangkap peluang mengembangkan bisnis wisata, terutama wisata religi.
Lebih lanjut Akmal memaparkan Kaltim memiliki modal untuk menghidupkan nuansa religi sebab saat ini masjid besar Islamic Center mampu menjadi daya tarik jika dikemas dengan menarik.
“Kita punya masjid besar Islamic Center, itu bisa dioptimalkan. Kita butuh orang-orang yang memiliki pemikiran berbeda dalam mengelola tempat-tempat ibadah Islam itu,” jelasnya.
Bagi Akmal, bagaimana upaya menampilkan budaya kedaerahan yang religi. Sehingga, menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
“Muhammadiyah bisa mengembangkan wisata religi. Di Pulau Jawa, ziarah itu luar biasa wisatanya,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, seiring berjalannya waktu daya tarik Benua Etam akan semakin maju dengan kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
Akmal menyebutkan potensi wisata merupakan bisnis yang memiliki dampak sangat besar bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Bahkan, juru parkir saja mendapatkan dampaknya,” canda Akmal.