Insitekaltim,Samarinda – Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Salehuddin menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi kunci utama dalam upaya mencapai transformasi kesehatan.
Dikatakan bahwa kolaborasi ini harus melibatkan semua pihak terkait, termasuk instrumen layanan kesehatan di semua tingkatan masyarakat, dengan peran farmasi menjadi aspek yang tak terabaikan.
“Bidang farmasi bukan hanya penyedia obat, tetapi juga elemen kunci dalam sistem Kesehatan,” ungkap Salehuddin pada Rapat Paripurna Ke-41 di Gedung B DPRD Kaltim, Kamis (16/11/2023).
Menurutnya, kader posyandu, birokrasi desa, hingga tingkat RT perlu terlibat secara aktif untuk memastikan pelayanan kesehatan yang optimal bagi seluruh lapisan masyarakat.
Dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan, Salehuddin mengusulkan beberapa langkah, termasuk inovasi dalam sektor farmasi untuk menekan harga obat-obatan. Tujuannya adalah menjaga ketersediaan obat yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.
Usulan tersebut diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat Kaltim. Melibatkan semua pihak, mulai dari pemerintah daerah, kader posyandu, hingga sektor farmasi, diharapkan dapat menciptakan ekosistem kesehatan yang lebih baik dan maksimal.
“Harapannya, usulan ini dapat mengatasi masalah kesehatan. Kolaborasi lintas sektor dan inovasi di sektor farmasi diharapkan membawa perubahan positif untuk mencapai pelayanan kesehatan optimal. Semua pihak harus terlibat,” pungkas Salehuddin.