
Reporter: Nuril – Editor: Redaksi
Insitekaltim, Sangatta – Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mendorong pemerintah untuk mendirikan industri hilir demi kepentingan agro industri di wilayah Kutim.
Menurutnya, perkebunan kelapa sawit di Kutim, menjadi salah satu yang terbesar di Kalimantan Timur. Terdapat kurang lebih 450 ribu hektare luas konsesi. Ironisnya, Kutim justru belum memiliki industri hilir untuk menampung produk agro industri tersebut.
“Untuk meningkatkan PAD (pendapatan asli daerah), yang paling menarik untuk diterapkan di wilayah Kutim ialah pendirian industri hilir untuk agro industri di Kutim,” ujar Maswar kepada Insitekaltim.com saat dihubungi melalui telepon seluler Minggu, (25/4/2021)
Meskipun demikian pemerintah terdahulu telah mencanangkan program jangka panjang terkait Kutim harus menjadi daerah agribisnis dan agro industri.
Politikus dari Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar) tersebut menyebutkan, jika dilihat dari luas perkebunan dan kemajuan industri, Kutim justru dinilai kalah saing dengan daerah lain.
Ada beberapa daerah lain yang tidak memiliki perkebunan kelapa sawit tetapi telah mendirikan industri pengolah crude palm oil (CPO) menjadi produk minyak goreng.
“Sementara kita yang memiliki perkebunan kelapa sawit ratusan hektare tidak memiliki industri hilirnya,” ungkap Maswar.
Terkait hal itu, Maswar juga mendorong pemerintah mengusulkan rancangan peraturan daerah (raperda) tentang pembangunan industri hilir di Kutim. Dirinya mewakili pihak DPRD akan menganggarkan pembangunan industri hilir jika pemerintah mengusulkan program tersebut.
“Kami selaku pihak DPRD pasti akan menerima usulan pembentukan anggaran terkait pembangunan industri hilir tersebut selagi tujuannya untuk kesejahteraan masyarakat,” pungkas Maswar.