
Insitekaltim,Samarinda – Sarana dan prasarana (sarpras) menjadi salah satu barang penting yang diperlukan untuk menunjang sistem belajar mengajar di sekolah.
Anggota Komisi II DPRD Samarinda Abdul Rohim mengungkapkan seusai melakukan pemantauan atas data yang disebut terkait pemenuhan sarpras di lapangan, baru ditemui sekitar 50 persen dari total seluruh sekolah yang merasakan bantuan sarpras.
Rohim menekankan pentingnya standarisasi sarpras untuk memperkaya pengalaman belajar siswa, baik dalam hal keterampilan maupun pengetahuan.
Ia menunjuk kondisi sarana sanitasi sebagai contoh spesifik yang memprihatinkan, dimana banyak toilet sekolah tidak layak pakai.
Kekecewaan Rohim bukan hanya pada kondisi fisik fasilitas, tetapi juga pada pelaksanaan program bantuan sarpras yang dijanjikan oleh Wali Kota Samarinda Andi Harun yang bertujuan untuk mendukung program pendidikan wajib belajar 12 tahun.
Abdul Rohim mendesak pemerintah kota di bawah kepemimpinan Andi Harun, untuk memastikan pemerataan bantuan ke semua sekolah.
“Data menunjukkan banyak sekolah yang belum memenuhi standar yang ada. Ini harus segera ditangani,” ujar Rohim dalam kegiatan hearing bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Samarinda, Jumat (26/4/2024).
“Pendidikan adalah prioritas utama. Setiap sekolah di Samarinda harus merasakan manfaat dari program bantuan sarpras ini, bukan hanya beberapa,” tegasnya.
Politikus dari PKS ini juga menyadari bahwa Andi Harun memiliki banyak program pembangunan yang merangkum berbagai sektor, termasuk peningkatan sarpras di pasar tradisional. Namun, ia menegaskan bahwa sektor pendidikan harus menjadi fokus utama.
Rohim berharap ke depannya akan ada lebih banyak transparansi dan keadilan dalam distribusi sarana dan prasarana di sekolah-sekolah Samarinda agar setiap siswa memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan berkualitas.
“Ini tentang masa depan anak-anak kita. Mereka yang belajar di sekolah-sekolah ini adalah generasi penerus bangsa. Dan kita bertanggung jawab untuk memberi mereka yang terbaik,” pungkasnya.