Insitekaltim, Samarinda – Di era digital yang serba cepat ini, data menjadi “emas baru” yang menentukan keberhasilan pembangunan. Oleh karenanya Pemerintah Kota Samarinda mengambil langkah strategis melalui Forum Satu Data Kota Samarinda, yang digelar Rabu (4/12/2024) di Hotel Mercure Samarinda.
Dengan tema besar “Optimalisasi Penyelenggaraan Data Statistik Daerah Sektoral dalam Mewujudkan Satu Data Indonesia Kota Samarinda” forum ini menjadi tonggak penting menuju tata kelola pemerintahan berbasis data.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Samarinda Marnabas Patiroy membuka forum tersebut dengan penuh antusias, mewakili Wali Kota Samarinda. Dalam arahannya, Marnabas menegaskan bahwa Satu Data Indonesia bukan hanya sekadar regulasi, tetapi juga langkah konkret menuju pembangunan yang lebih presisi dan efektif.
Kebijakan Satu Data Indonesia di tingkat nasional, yang diatur melalui Perpres Nomor 39 Tahun 2019, telah diimplementasikan secara lokal melalui Perwali Nomor 46 Tahun 2024. Dengan dasar hukum yang kuat, Samarinda menargetkan pengelolaan data hingga ke tingkat wilayah terkecil untuk memastikan pembangunan yang tepat sasaran.
“Data bukan hanya angka, tetapi dasar dari setiap keputusan strategis. Melalui Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD), kami mengintegrasikan data pembangunan, keuangan, hingga capaian kinerja daerah menjadi satu kesatuan,” kata Marnabas.
SIPD, yang dijalankan melalui aplikasi DSSD, menjadi jembatan penting dalam sinkronisasi data di berbagai sektor. Semua data ini kemudian dihubungkan dengan Portal Satu Data Indonesia (SDI), menjadikan informasi yang terkelola dapat diakses dan dimanfaatkan secara maksimal.
Salah satu terobosan utama dalam pengelolaan data ini adalah penggunaan e-walidata, sebuah sistem yang mengatur tahapan perencanaan, pengumpulan, pemeriksaan, hingga penyebarluasan data. Dengan melibatkan walidata, produsen data dan pembina data, sistem ini memastikan bahwa semua data yang disajikan berkualitas tinggi dan relevan dengan kebutuhan pembangunan.
“Perencanaan yang akurat hanya bisa terwujud dengan data yang valid dan terintegrasi. e-Walidata memastikan bahwa setiap kebijakan yang dibuat memiliki pijakan yang kuat,” ujar Marnabas.
Forum Satu Data ini menjadi lebih dari sekadar agenda formal. Forum ini dirancang sebagai ruang kolaborasi untuk menyelesaikan tantangan dan permasalahan yang dihadapi dalam penyelenggaraan data di tingkat kota.
Marnabas mengajak seluruh perangkat daerah untuk bersinergi, menyatukan visi dalam menyediakan data berkualitas yang berkelanjutan.
“Dengan data yang terintegrasi, semoga kita bisa menyediakan data yang berkualitas sehingga dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan dokumen perencanaan yang berkualitas untuk Samarinda lebih maju,” tandas Marnabas.