
Reporter: Astuti – Editor Redaksi
Insitekaltim, Sangatta – Kualitas padi para petani Kutai Timur perlu didorong agar memiliki kualitas yang sebanding dengan beras dari Sulawesi.
Pasalnya saat reses Ketua Komisi B DPRD Kutai Timur (Kutim) Faizal Rachman banyak mendapatkan keluhan mengenai biaya produksi yang tinggi sementara hasil panen susah untuk dijual.
Faizal mengakui pengelolaan pasca panen di Kutim memang tidak sebaik di Sulawesi. Namun soal rasa ia memuji beras lokal tidak kalah dengan milik luar daerah.
Melihat persoalan itu, Faizal berjanji akan memberikan program khusus agar pengelolaan beras di Kutim menjadi lebih berkualitas.
“Kami masih coba diskusi dengan praktisi-praktisi penggilingan. Bagaimana caranya beras di Kutim bisa sama seperti di luar daerah lainnya untuk meningkatkan nilai jual yang lebih tinggi” jelasnya kepada Insitekaltim.com (8/3/2021).
Selain itu, untuk mendongkrak pendapatan petani Ketua Komisi B itu, mengajak masyarakat Kutim agar membeli produk beras lokal. Hal itu juga bisa membantu meningkatkan ekonomi daerah.
“Karena perputaran ekonomi dari petani itu banyak seperti gaji tenaga pemanen, biaya mesin pemanen, dan lain-lain” tambahnya.
Faizal menambahkan, jangan sampai para petani mengalami kegagalan terus menerus sampai akhirnya jual murah hingga tidak bisa menutupi biaya produksi.
“Kita semua harus bekerja sama,” tutupnya.