Insitekaltim, Banten – Ketua Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Banten Wahyu Hariyadi mengatakan kemitraan JMSI dengan Boknesia merupakan langkah awal tongkat estafet untuk menggali potensi dan kemampuan.
Ia katakan, wartawan yang bekerja di perusahaan pers anggota JMSI memiliki kemampuan dalam menulis berita hingga menulis buku.
Sebagai informasi, kerja sama JMSI dan Booknesia telah ditandatangani pada 18 Februari lalu di Hall Dewan Pers. Booknesia termasuk anggota Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) guna membantu manajemen penerbitan buku dari Pengurus Daerah JMSI.
Selain itu, General Manager Booknesia, Yayat R Cipasang menerangkan akan mendukung potensi apa saja yang ada pada wartawan agar penerbit buku dari daerah bisa melakukan kolaborasi dengan Pengurus Daerah Cabang JMSI.
Lanjutnya, dari kalangan masyarakat maupun public figure dan politisi di daerah banyak yang ingin menerbitkan buku. Pengembangan potensi ini tentunya menjadi sorotan Pengurus Daerah JMSI karena peluang daerah menghasilkan karya.
“Kami telah memberikan pedoman atau panduan tata letak dan pracetak yang harus diikuti oleh layouter buku agar menjaga kualitas terbitan Booknesia,”ujarnya
Lebih jelasnya, ia melakukan asistensi editing namun editing-nya pun dapat dilakukan wartawan daerah. Serta ia menghubungkan Pengurus Daerah JMSI dengan pihak distributor dan percetakan.
“Saya mendorong wartawan agar menerbitkan buku karya sendiri khususnya yang saat ini tergabung dalam anggota JMSI. Buku tentang apa saja yang ringan dan sederhana terkait kumpulan hasil dan hasil wawancara. Hingga karya akademik yang ingin diterbitkan menjadi buku agar dapat pembaca lebih luas,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Bidang Luar Negeri JMSI Yophiandi Kurniawan mengutip tokoh pers Jacob Oetama dan Rosihan Anwar mengatakan, buku adalah mahkota wartawan.