
Insitekaltim,Samarinda – Kabar kematian kematian balita berumur enam bulan asal Muara Badak, bernama Nadhifa Putri Ananda akhir Juni lalu cukup menyita perhatian Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik.
Bayi Nadhifa terindikasi menderita diare saat ditangani petugas RSUD Abdoel Wahab Syahranie (AWS) Samarinda.
“Saya undang di sini Inspektorat, Dinas Kesehatan, Bappeda, BKD, harusnya ada Biro Organisasi untuk mencoba melihat secara utuh permasalahannya apa,” kata Akmal kepada wartawan usai melakukan rapat bersama Dinas Kesehatan, RSUD AW Syahranie, Bappeda, Badan Kepegawaian Daerah dan Inspektorat Daerah di Ruang Rapat Buana, RSUD AWS, Jumat (19/7/2024).
“Sekali lagi kami bersedih atas kondisi seperti ini dan kami tidak berharap terjadi kondisi seperti itu,” ucap Akmal lirih.
Langkah awal dalam mengevaluasi kejadian ini adalah melihat proses berjalannya standar operasional prosedur (SOP). Apakah sudah berjalan dengan baik atau justru infrastrukturnya yang kurang memadai.
Pada rapat tersebut, Akmal meminta tanggapan dari berbagai pihak terkait dan akan melalukan audit secara keseluruhan.
“Saya minta Kadis Kesehatan segera membuat skuad (tim) untuk penanganan penyempurnaan pelayanan publik di RSUD AWS,” tegas Akmal.
Dalam tim penyempurnaan ini, Akmal meminta Kepala Dinas Kesehatan Jaya Mualimin menjadi ketua tim. Dalam tim itu ada Inspektorat, Bappeda, Biro Organisasi, BKD dan RSUD AWS.
Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri itu meminta paling lama dalam satu bulan tim sudah melapor kepada dirinya terkait bagaimana sistem di rumah sakit ini berjalan.
Mulai persoalan penganggaran, kelembagaan, pembiayaan dan sebagainya.
“Tanpa bermaksud menghakimi siapapun, ini adalah langkah untuk memperbaiki pelayanan publik ke depan,” pungkas Akmal.