Reporter: Dina – Editor: Redaksi
Insitekaltim, Samarinda – Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Kaltim, gelar sosialisasi bersama Duta Damai Kaltim, terhadap paham radikalisme secara menyeluruh di setiap daerah hingga tingkat nasional dalam upaya sebagai strategi pencegahan baik radikalisme maupun terorisme dengan turun langsung ke masyarakat.
Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Kaltim (FKPT) Ahmad Junaidi, di temui usai kegiatan di Aula Kesbangpol lantai 2 Pemprov Kaltim pada acara Pelatihan Duta Damai Kaltim, Minggu (2/2/2020).
Ia, mengatakan Kaltim salah satu provinsi yang di perhatikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengingat Kaltim sendiri menjadi salah satu perlintasan berbagai negara seperti Fhilipin, Malaysia, dan juga antar Pulau yang ada di Indonesia.
Kaltim juga di indikasikan mulai muncul gejala-gejala faham radikalisme dan terorisme, ia menyebutkan “seperti ada berita di media sosial yang menyatakan bahwa Kaltim juga akan dijadikan Ibu Kota Negara oleh suatu kelompok, hal ini haruslah segera kita antisipasi.
“FKPT harus mampu bersaing melawan berita radikalisme dan terorisme tersebut dengan membuat pesan-pesan damai dan sosialisasi di sosial media berkaitan dengan faham-faham radikal dan teroris tersebut” tegasnya.
Harapnya dengan adanya Duta Damai Kaltim, sedikit banyak bisa membantu masyarakat terutama pada lingkungan di sekitar kita dalam upaya pencegahan dengan pesan moral.
Lebih lanjut, kejadian pengeboman gereja yang terjadi di Sengkotek Loa Janan, ini merupakan teroris yang berasal dari luar daerah yang kemudian tinggal di Kaltim.
“Untuk saat ini saya tidak bisa menyebutkan kelompok-kelompol mana saja yang terindikasi terorisme, karena biasanya data-data seperti itu yang memegang pihak intelijen,”cetusnya
“Fokus kami hanya pada pencegahan jangan sampai masyarakat ikut terpengaruh dan bahkan ikut menjadi bagian dari terorisme dan radikalisme,” lugasnya.