Penulis : Onie – Editor : Redaksi
Insitekaltim, Samarinda – Perkembangan teknologi saat ini, membuat semua orang, dari anak usia dini, remaja, hingga orangtua tidak luput dari telepon seluler. Dampak dari telepon seluler, banyak remaja yang kebablasan menerima konten media sosial. Salah satunya, konten pornografi dan kejahatan media sosial. Orang tuapun harus dipaksa melek informasi teknologi.

Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kalimantan Timur melalui Seksi Wartawan Bidang Perempuan dan Perlindungan Anak melakukan kunjungan ke beberapa sekolah di Samarinda dan memberi pemahaman pengaruh media sosial pada pelajar, Jumat (09/08/2019), SMP Negeri 6 Samarinda.
Perwakilan Seksi Perempuan dan Perlindungan Anak PWI, Ony Resita dan Supriati menjelaskan, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian dalam rangka hari anak Indonesia. Kegiatan ini juga untuk mengingatkan kepada remaja tentang modus dunia maya yang menjadikan remaja tersebut sebagai korban.
” Kami akan terus memberi pemahaman kepada para remaja kita saat ini. Soal bagaimana menyikapi pengaruh medsos negatif kepada anak anak kita saat ini,” jelas Ony.
Sebanyak 900 siswa SMPN 6 Samarinda diberi pemahaman oleh Biro Psikologi Yulia Wahyu Ningkrum, M. Psi. Pembahasannya fokus kepada pemahaman remaja akan bullying dan penggambaran tulisan di media sosial.

“Banyaknya tontonan yang dapat merusak otak remaja. Ini dilakukan oleh segelintir orang yang paham dunia maya untuk merusak akhlak anak bangsa,” tegasnya.
Tak hanya itu, tambah Yulia, adanya modus baru di media sosial yang sedang melanda dunia maya kepada pelajar SMP dengan pelecehan seksual lewat dunia maya yang di sebut Grooming,”tegasnya
Kunjungan tersebut diprakarsai oleh PWI Kaltim dengan bekerjasama dengan Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) Kaltim.
