Reporter: Asih – Editor: Redaksi
Insitekaltim, Balikpapan – Melonjaknya kasus Covid-19 di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) dalam pekan terakhir ini membuat pemerintah kota dan DPRD Balikpapan mengambil langkah dan kebijakan untuk mengantisipasi agar tidak makin menyebarnya virus yang sudah hampir dua tahun di Indonesia.
Ketua DPRD Kota Balikpapan, Abdulloh S.Sos mengatakan sejak tanggal 25 Januari hingga 2 Februari hari ini, tercatat 40 warga yang terpapar Covid-19.
“Menurut Kemendagri kita masih level satu, tapi faktanya lebih besar daripada itu, karena Provinsi Kaltim menilai Balikpapan sudah berada di zona merah,” katanya saat pers rilis perkembangan Covid-19 di aula Pemkot Balikpapan, Rabu (2/2/2022).
Menurut Abdulloh, agar kasus Covid-19 tidak membeludak dan dapat terkendali, maka pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM), alangkah baiknya diistirahatkan atau diliburkan selama seminggu sambil dilakukan evaluasi.
“Karena di beberapa sekolah sudah tambal sulam saja, percuma juga. Dari lima kelas satu kelasnya terkonfirmasi positif, memangnya anak-anak tidak berbaur kemana-mana,” ucapnya.
Kalau menutup tambal sulam, lanjutnya, lebih melelahkan dan akan menyedot dana penanganannya lebih besar. Sehingga, untuk PTM lebih baik kembali online, setelah itu dievaluasi.
“Kalau mau evaluasi, kalau tidak ada penutupan percuma saja, sambil masyarakat umum dibatasi kegiatannya. Mudah-mudahan kita semua bisa mengatasi dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang ketat,” tutupnya.