Insitekaltim Samarinda – Untuk meningkatkan jumlah cakupan peserta imunisasi measles dan rubella (MR). Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memutuskan memperpanjang kampanye MR tahap II di 28 Provinsi di luar pulau Jawa hingga 31 Oktober mendatang.
Terkait hal tersebut, Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Ir Restuardy Daud meminta kepada Dinas Kesehatan Kaltim terus berkoordinasi dan bersinergi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota serta unit kesehatan terkait lainnya untuk menjemput bola dalam upaya pemenuhan target cakupan kampanye imunisasi MR tersebut.
“Dinas kesehatan baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota beserta unit kesehatan lainnya harus jemput bola untuk mencapai target kampanye imunisasi MR yang cakupannya masih kurang,” pesan Restuardy Daud saat memimpin rapat staf yang dilaksanakan di Ruang Rapat Tepian 1 Kantor Gubernur Kaltim, Selasa (25/9/2018).
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kaltim dr Hj Rini Retno Sukesi melaporkan realisasi cakupan kampanye imunisasi MR di Kaltim sudah mencapai 53 persen, dari 10 kabupaten/kota. Dua kabupaten yang sudah mencapai target lebih 95 persen yaitu Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) dan Kabupaten Kutai Barat (Kubar) dengan capaian 99 persen
“Besarnya realisasi cakupan kampanye imunisasi MR pada kedua kabupaten tersebut, karena masyarakatnya tidak terlalu mempermasalahkan vaksin MR,” kata Rini.
Realisasi cakupan imunisasi MR dibawah 40 persen justru terdapat di Balikpapan dan Samarinda. Dinas Kesehatan bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI), Kemenag dan Dinas Pendidikan serta dinas terkait lainnya terus melakukan sosialisasi dan edukasi kampanye imunisasi MR baik kepada masyarakat maupun pada pelajar agar capaian terget dapat terpenuhi.
“Kampanye imunisasi MR adalah suatu kegiatan imunisasi secara masal sebagai upaya untuk memutuskan transmisi penularan virus campak dan rubella pada anak usia 9 bulan sampai kurang 15 tahun. Kampanye ini dilaksanakan serentak sejak Agustus hingga Oktober 2018,” kata Rini Retno Sukesi.
Wartawan mar/sul