Insitekaltim, Samarinda – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengusung strategi Trisula Pembangunan sebagai fokus utama dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029 dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2026.
Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah Kaltim, Sri Wahyuni, dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) yang digelar di Pendopo Odah Etam, Kompleks Rumah Jabatan Gubernur, Senin 5 Mei 2025.
Tiga prioritas utama yang menjadi ujung trisula pembangunan Kaltim adalah penurunan kemiskinan, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), dan percepatan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
“Trisula ini adalah arah kebijakan strategis Kaltim dalam menjawab tantangan lima tahun ke depan dan menjemput generasi emas,” ujar Sri Wahyuni.
Strategi trisula akan didukung melalui lima langkah kunci, yakni investasi di sektor riil dan SDM, pengembangan komoditas dan hilirisasi berkelanjutan, pembangunan infrastruktur dan layanan dasar, penguatan ekonomi kerakyatan, serta perlindungan sosial menyeluruh.
Dalam kesempatan tersebut, Pemerintah Provinsi juga menegaskan dua program unggulan Gubernur dan Wakil Gubernur 2025–2030, yaitu Gratispol dan Jospol, yang menjadi manifestasi dari visi “Kaltim Sukses Menuju Generasi Emas”.
Program Gratispol atau “Program Prioritas Gratis untuk Masyarakat” mencakup tujuh layanan utama, mulai dari pendidikan gratis jenjang SMA/SMK/SLB hingga S3, layanan kesehatan gratis, pencegahan stunting, internet gratis di desa, hingga seragam sekolah gratis dan bantuan administrasi kepemilikan rumah.
“Program gratis ini menyasar langsung kebutuhan dasar warga, agar tak ada lagi anak putus sekolah, warga sakit tak tertangani, atau ibu hamil berisiko stunting,” jelas Sri Wahyuni.
Dalam subprogram “Gratis Bersekolah”, pemerintah akan menanggung biaya UKT dan beasiswa bagi siswa dan mahasiswa hingga S3, termasuk bagi warga Kaltim yang kuliah di luar daerah atau luar negeri. Sedangkan dalam program “Gratis Hidup Sehat Tanpa Stunting”, fokus diarahkan pada ibu hamil dan bayi usia 0–2 tahun melalui pelibatan posyandu dan tim pendamping keluarga.
Untuk digitalisasi desa, program “Gratis Internet di Desa” menargetkan 841 desa dengan teknologi fiber optic, sinyal telekomunikasi, dan satelit. Selain itu, seragam lengkap termasuk sepatu dan tas, akan dibagikan gratis bagi siswa SMA/SMK/SLB kelas X dan XI baik di sekolah negeri maupun swasta.
Adapun program “Gratis Biaya Administrasi Kepemilikan Rumah” menyasar masyarakat berpenghasilan rendah, pasangan muda, dan pengusaha pemula yang membeli rumah pertama. Sementara itu, petugas rumah ibadah dari semua agama juga mendapat fasilitas gratis umroh atau perjalanan religi, dengan ketentuan satu kali manfaat.
Program kedua yang diluncurkan adalah Jospol, yang menekankan hilirisasi industri pertanian modern, peningkatan insentif bagi guru dan penjaga rumah ibadah, pengembangan UMKM digital, hingga revitalisasi Sungai Mahakam.
Sri Wahyuni menambahkan, RPJMD Kaltim 2025–2029 terdiri dari 165 program, dengan 63 program utama yang ditargetkan menghasilkan kinerja strategis. Visi besar pembangunan ini menekankan ekonomi hijau dan biru, pendidikan merata, layanan publik berkualitas, serta tata kelola yang akuntabel berbasis teknologi.