
Reporter: Nuril – Editor: Redaksi
Insitekaltim, Sangatta – Anggota DPRD Kabupaten Kutai Timur Jimmy menyarankan pemerintah kabupaten untuk menggandeng perusahaan perkebunan sawit dalam menyelesaikan permasalahan air bersih di wilayah Kutai Timur (Kutim)
Berdasarkan hasil reses DPRD Kutim dan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) yang dilaksanakan di tiap kecamatan, keluhan masyarakat didominasi persoalan air bersih.
“Pengadaan air bersih di kecamatan bahkan tingkat RT masih banyak yang kurang memadai,” ujar Jimmy saat diwawancarai oleh Insitekaltim.com di ruangannya, Sekretariat DPRD Kutai Timur, kawasan Bukit Pelangi, Sangatta pada Senin (22/3/2021)
Ia juga menyampaikan bahwa kurangnya pasokan air bersih, diduga karena dampak perusahaan perkebunan sawit yang menjamur. Bahkan, wilayah konsesi sawit mencapai 1,2 juta hektar per luas wilayah Kutim, yaitu sebanyak 3,5 juta hektare. Tumbuhan kelapa sawit sendiri diketahui membutuhkan kurang lebih 12 ribu liter per hektar dalam satu hari.
“Perkebunan kelapa sawit itu membutuhkan banyak air sehingga masyarakat sekitar yang tidak memiliki perkebunan akan kalah sehingga menyebabkan kekurangan pasokan air bersih pada wilayah tertentu,” jelasnya.
Sementara itu, kecamatan yang kekurangan air bersih, kebanyakan wilayahnya memiliki konsesi perkebunan kelapa sawit yang cukup luas. Seperti : Kecamatan Rantau Pulung, Muara Bengkal, Teluk Pandan dan lain sebagainya.
Jimmy pun mengusulkan selain bersinergi dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), pemkab juga merangkul perusahaan perkebunan sawit untuk berkoordinasi dalam menyelesaikan masalah pengadaan air bersih berdasarkan wilayah perusahaan tersebut.
“Ini usulan yang bagus karena selama ini belum ada program untuk merangkul perusahaan sawit dalam menyelesaikan permasalahan air bersih,” tandasnya.
Saat ini perusahaan yang turut membantu pengadaan air bersih untuk masyarakat Kutim hanya dari PT Kalimantan Prima Coal (KPC) dengan memberikan pasokan air bersih dari perusahan menuju Water Treatment Plant Kudungga.
“Untuk masyarakat yang telah mendapatkan air bersih supaya menghemat pemakaian air agar siklus air di wilayah Kutim teratur,” pungkasnya

