Reporter: Akmal – Editor: Redaksi
Insitekaltim, Samarinda – Hasil rapat teknis sinkronisasi perencanaan pembangunan infrastruktur transportasi, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda, Senin (19/7/2021) sore tadi, menyepakati pengalihan kendaraan berat ke Jembatan Mahakam Ulu untuk sementara.
Wali Kota Samarinda Andi Harun mengatakan, pengalihan itu lantaran saat ini masih ada salah satu pylon di jembatan Achmad Amins yang masih dalam perawatan.
“Saya sudah minta tadi untuk kita buat ketetapan permanen apakah jembatan Achmad Amins untuk jangka panjang bisa dilewati kendaraan beban berat, karena tidak mungkin secara terus menerus bebannya ditumpuk ke Mahulu,” paparnya kepada awak media di Balai Kota Samarinda.
Selain itu, ia mengkhawatirkan jika terus dilalui kendaraan berat dalam jangka waktu lima tahun ini, dapat mempengaruhi daya tahan jembatan Mahulu.
“Jadi kita tadi minta dinas terkait untuk membuat penelitian lagi agar jembatan Achmad Amins segera ditetapkan. Bisa jadi suatu hari ada opsi selain pengalihan kendaraan ke jembatan Mahulu,” kata Andi Harun.
Oleh karena itu Pemkot masih mencari cara agar kedua jembatan bisa bertahan. Dua opsi yang Andi sebutkan yakni membangun jembatan baru atau mengokohkan kekuatan antara kedua jembatan tersebut.
“Karena tidak mungkin dalam jangka panjang jembatan Mahulu dijadikan sebagai beban satu-satunya. Sementara untuk pengalihan ke jembatan Mahakam, itu juga kecil kemungkinannya. Karena gubernur sudah memutuskan jembatan itu, tidak dilalui kendaraan berat,” ungkapnya.
Menurutnya, hal tersebut tidak harus dikerjakan sekarang. Namun pemerintah harus mulai mengambil ancang-ancang.
“Begitu pula pembangunan infrastruktur jalan transportasi di dalam kota, ada beberapa ruas jalan sudah kelebihan bebannya. Seperti Abdul Hasan, Panglima Batur, dan Jendral Sudirman. Semua harus diintegrasikan secara terpadu,” pungkasnya.