Insitekaltim,Samarinda – Euforia Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-79 yang jatuh pada 17 Agustus 2024 mendatang, mulai terasa. Baru masuk hari kedua di Bulan Agustus, nampak dekorasi-dekorasi yang menampakkan dua warna bersejarah bagi Indonesia, yakni merah dan putih terpasang di sudut-sudut kota.
Ramai juga di pusat perbelanjaan, toko-toko dan media sosial dihiasi bendera merah putih sebagai lambang Hari Kemerdekaan. Tak hanya itu, di pinggir jalan juga mulai menjamur pedagang dadakan yang menjual bendera merah putih.
Salah satu yang aktif menjadi pedagang bendera adalah Siti Mulia (59). Terjun bersama suaminya sejak 30 tahun lalu, dirinya setia menjajakan bendera negara Indonesia itu di Jalan Teuku Umar, Sungai Kunjang, Samarinda.
“Saya baru mulai lagi tiga hari yang lalu,” kata Siti pada Jumat (2/8/2024), sambil menunjukkan berbagai bendera dan umbul-umbul yang dijualnya.
Berbagai ukuran dan varian bendera dijual Siti dengan harga bervariasi. Bendera kecil dihargai Rp5.000, bendera gelombang Rp150.000, umbul-umbul Rp80.000 dan bendera merah putih seharga Rp40.000 hingga Rp45.000.
“Yang paling sering dicari itu bendera kecil yang harganya Rp5.000,” ungkapnya.
Meskipun hanya berjualan di bulan Agustus, Siti mengakui bahwa keuntungan yang didapat cukup signifikan. Bahkan setiap satu bendera bernilai Rp10.000, dirinya mampu meraup untung Rp5.000.
“Keuntungan bisa sampai setengah harga atau 50 persen,” tuturnya.
Beberapa bendera yang dijualnya dibuat sendiri dengan biaya produksi yang cukup tinggi. Berbekal keahliannya menjahit menggunakan mesin jahit sederhana, Siti bisa menghemat biaya produksi.
“Bahan segolongan merah putih bisa sampai Rp850 ribu, kalau putih sedikit lebih murah,” jelasnya soal modal yang dikeluarkan untuk membuat bendera.
Bagi Siti dan keluarganya, berjualan bendera telah menjadi bagian dari rutinitas tahunan. Mereka memanfaatkan momen peringatan kemerdekaan ini untuk meraih penghasilan tambahan.