Insitekaltim,Samarinda- Gubernur Kalimantan Timur H Isran Noor menyebutkan pegat saraf (putus saraf) sesekali perlu dilakukan. Dia mengungkapkan cara itulah salah satu kiatnya mendapatkan dana kompensasi World Bank (Bank Dunia) sebesar USD 110 juta dari kerja penurunan emisi karbon.
Gubernur Isran menceritakan beberapa waktu lalu, dirinya berhasil mendapatkan kompensasi dari Bank Dunia sebesar 110 juta dollar atas keberhasilan Kalimantan Timur menjaga hutan dari degradasi dan deforestasi.
Isran mengatakan bahwa caranya mendapatkan kompensasi adalah dengan menagih janji dari negara-negara maju yang berjanji akan memberikan kompensasi kepada negara yang berhasil menurunkan emisi.
Seperti yang telah diketahui bahwa Kalimantan Timur adalah salah satu penyumbang kontribusi upaya pengurangan emisi karbon dunia.
Isran pun menagih janji negara-negara maju untuk memberikan kompensasi kepada Provinsi Kalimantan Timur. Dalam negosiasinya, Isran mengancam akan menebang pohon di Kalimantan Timur jika tidak diberikan kompensasi.
Pada acara yang diselenggarakan oleh
Aspirasi Masyarakat Nusantara Bersatu (AMBN) dalam rangka silahturahmi Isran Noor For Indonesia 2024 di Hotel Mesra Samarinda, sosok kelahiran Sangkulirang ini mengaku sangat serius soal pegat saraf yang ia lakukan.
“Ini bener bener ni, bukan main main. Pegat saraf itu perlu,” jelasnya pada Sabtu, (3/6/2023).
Menebang seluruh pohon di Kaltim pastinya akan sangat merugikan dan berdampak bagi keseimbangan alam yang selama ini berusaha dijaga.
Namun hal tersebut rupanya hanya sebatas psywar yang Isran lontarkan agar mendapat perhatian dunia dan kompensasi benar-benar dibayarkan.
“Gitu caranya. Nda asal ku tebangi. Kalaupun ga ada (kompensasi), jangan ditebangi,” ungkap Isran.