Reporter : Rian – Editor : Redaksi
Insitekaltim,Kukar– Institut Seni dan Budaya Indonesia(ISBI) Kaltim dinilai Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi ada masalah yang belum diselesaikan, sehingga perlu dicarikan solusinya, agar masalah yang hadapi ISBI Kaltim tidak berkepanjangan.
“Saya baru tahu, bahwa ISBI kaltim dirundung masalah yang cukup pelik,” ujar Hadi, Selasa(21/10/2019) di Pendopo Kedaton Sultan Kutai, usai menjadi Narsum Kuliah Umum peningkatan kualitas SDM menyongsong Ibu Kota Negara.
Hadi memastikan, untuk mengetahui lebih detail masalah yang dihadapi dan mencari solusinya, dirinya menjadwalkan akan melakukan dialog dengan jajaran pengelola ISBI kaltim.
“Kita jadwal Rabu lusa, ada pertemuan dengan pengelola dan civitas ISBI Kaltim,” jelasnya.
Usai mengetahui lebih jelas masalah yang dihadapi ISBI, akan ada tindakan atau kebijakan yang akan diambil Pemprov Kaltim. Hadi merasa prihatin, ISBI menunda penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2019-2020.
“Selama proses pencarian solusi, diharapkan aktifitas akademik berjalan normal seperti biasa,” ungkapnya.
Sementara itu, Koordinator ISBI Kaltim I Wayan Wardana mengakui, bahwa ISBI Kaltim dirundung masalah, mulai dari gedung perkuliahan yang belum refresentatif, alat penunjang perkuliahan yang belum lengkap, hingga biaya operasional yang mengalami penurunan drastis.
“Biaya operasional kita mengalami penurunan, hingga kita mengalami kekurangan untuk operasional dosen dari luar Kaltim,” ujarnya.
Kondisi ISBI kaltim saat ini menurut I Wayan Wardana, jumlah mahasiswa mencapai 150 orang dan yang aktif sekitar 105 mahasiswa, yang tidak aktif dengan alasan bekerja, cuti hamil hingga melahirkan.
“Gedung perkuliahan untuk melayani empat program study, masih meminjam dengan UPT Museum Mulawarman, kita terpaksa menunda penerimaan mahasiswa baru, meski banyak masyarakat yang kecewa dengan kebijakan tersebut,”ujarnya.
I Wayan berharap, pertemuan khusus dengan Wagub Hadi Mulyadi nanti menghasilkan yang terbaik demi kemajuan ISBI kaltim,” mintanya