Reporter: Yunus – Editor: Redaksi
Insitekaltim, Samarinda – Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (IKIP PGRI) Kaltim melaksanakan yudisium pada Senin (10/8/2020). Prosesi dilaksanakan sesuai protokol kesehatan yakni wajib memakai masker dan mencuci tangan sebelum masuk ruangan. Penyemprotan disinfektan, pengukuran suhu tubuh serta melaksanakan physical distancing atau menjaga jarak aman.
Prosesi yudisium tahun ini dilaksanakan dua hari terbagi dalam 11 sesi, dimana setiap sesi hanya diikuti oleh 15 peserta.
Ketua Panitia Penyelenggara, Abdul Rozak Fahrudin menjelaskan total kelulusan IKIP PGRI pada 2020 ini sebanyak 167 mahasiswa, terdiri Program Studi Pendidikan Ekonomi dan Pendidikan Kepelatihan Olahraga.
“Pelaksanaan yudisium ini kami sudah mendapat rekomendasi dari Tim Gugus Tugas Covid-19 dengan 16 persyaratan. Di antaranya satu ruangan maksimal 15 orang serta mematuhi protokol kesehatan,” ujarnya.
Lanjutnya, yudisium tersebut merupakan gelombang pertama di masa pandemi Covid-19.
“Harapannya mahasiswa yang lulus usai yudisium ini tetap dalam kondisi sehat. Kemudian segera mendapat ijazah serta mendapat pekerjaan,” harapnya.
Terkait pelaksanaan wisuda, Rozak menyebut masih dalam pembahasan waktu serta teknis pelaksanaannya.
Rektor IKIP PGRI Suriansyah Hage, diwakili Wakil Rektor II Qamaruddin Djamsi mengatakan sesi pertama yudisium IKIP PGRI 2020 sukses dilaksanakan. Diikuti sebanyak 8 mahasiswa prodi pendidikan ekonomi dan 7 mahasiswa prodi pendidikan kepelatihan olahraga.
“Pesan saya kepada para sarjana baru agar lebih menempa diri meningkatkan kualitas. Apalagi tantangan yang dihadapi saat ini cukup berat,” pesannya.
Sementara itu, Ketua BPH IKIP PGRI Kaltim, HM Kasdi Alie mengucapkan selamat kepada para peserta yudisium. Dimana tahun ini diikuti peserta terbanyak dibanding tahun sebelumnya.
BPH sendiri mempunyai kewenangan mengenai pengawasan, pengendalian dan pembinaan (Wasdalbin).
“IKIP PGRI saat ini ada tiga program studi unggulan yaitu Pendidikan Ekonomi, Pendidikan Kepelatihan Olahraga dan Teknologi Otomotif,” ungkap mantan rektor IKIP PGRI selama 12 tahun ini.
Kata dia ke depan akan dibuka dua program studi baru yaitu entrepreneurship dan perdagangan internasional. Selain itu, saat ini yang mendesak yaitu program studi Pascasarjana (S2) olahraga.
“Dosen kami sudah tiga orang, tahun depan akan menyelesaikan program doktoral, sehingga tinggal menambah dua dosen lagi,” jelasnya.
Ia pun mengapresiasi perhatian Pemprov Kaltim yang memberi dukungan pembangunan gedung tiga lantai berisi 12 lokal.
“Gedung itu bukti kepedulian Pemprov Kaltim, kami sangat mengapresiasi,” pungkasnya.