Insitekaltim, Samarinda – Hawa panas kala itu pada Senin, 6 Januari 2025 amat menyengat. Walau jam sudah menunjukkan pukul 16.30 Wita, matahari tetap mampu memeras seluruh persediaan air dalam tubuh. Begitulah suhu awal tahun di Samarinda, Kalimantan Timur (Timur).
Sore itu, pengendara juga harus “berkelahi” mendapatkan jalur untuk kembali pulang. Pas sekali, di jam tersebut bertepatan dengan agenda “Hi & Bye”.
Pasukan Media Siber Indonesia (MSI) Group, mulai dari CEO sampai para wartawannya harus berkumpul di sebuah tempat makan khas Korea Selatan, Grillme, di Jalan A M Sangaji untuk saling menyapa di awal tahun “Hi” dan mengucapkan selamat tinggal “Bye” kepada wartawan-wartawannya yang berasal dari Bandung, Jawa Barat.
Berkarir dan belajar di Samarinda, wartawan asal Bandung suku Sunda yang terdiri dari Adi, Adit, Aisyah, Aminah, Alfi, Ericka, Intan, Ira akan berpamitan dan kembali ke kampung halaman. Geng Sunda itu telah berjuang di dunia jurnalistik dengan baik.
Sederhana. Momen memanggang daging iris yang dibaluri bumbu khas, menyeruput varian minuman menyegarkan serta benda-benda misterius sebagai hadiah yang terbungkus kertas, begitulah kesederhanaan.
Namun, mungkin kesederhanaan itu mengganggu para pegawai Grillme. Bagaimana tidak, suara tawa dan teriakan heboh menggema saat sesi bercerita, sesi tukar kado. Apalagi saat sesi buka kado.
Unik. Hadiah-hadiah itu membuat tawa pecah. Ada botol minum berbentuk kuda poni yang cocok untuk perempuan, malah tersasar kepada Adit, wartawan Insitekaltim.com dari Bandung. Tawa semakin pecah, ketika ada hadiah iseng tapi tak terpikirkan yang didapatkan oleh Staf Administrasi MSI Group Arum. Perempuan berambut panjang itu mendapat sebuah lem tikus.
Panas menyengat sore itu sampai terlupakan karena perut yang sakit akibat terlalu banyak menertawakan kejadian unik dalam syukuran. Apabila ada pelanggan lain yang melihat huru-hara itu, mungkin saja mereka akan berpikir “peradaban macam apa itu”. Tapi, siapa yang dapat menghindari kekocakan Hi & Bye.
Setelah semua hadiah telah berada di tangan masing-masing, sesi Bye dibuka oleh CEO MSI Group Mohammad Sukri. Senang melewati kebersamaan dengan wartawan Bandung, ia bersyukur waktu berlalu dengan bermakna. Ada hal baik dan hal sedih terjadi, namun bagi Sukri pengalaman dapat mengajarkan hal berharga.
“Alhamdulillah kita berkumpul dan merayakan kebersamaan. Kita sudah melewati banyak hal. Ada kurang, ada lebihnya juga. Tapi pengalaman itu yang penting,” ujarnya.
Dia mengucapkan selamat kembali ke kampung halaman kepada delapan wartawan Bandung. Ia berdoa agar mereka, yang juga para mahasiswa Universitas Terbuka Samarinda bisa kembali dengan selamat.
Tak lupa ia meminta maaf apabila banyak hal tak menyenangkan terjadi. Juga berterima kasih atas perjuangan bersama yang sudah terjalin lebih dari satu tahun ini.
Intan, wartawan Infosatu.co mewakili seluruh wartawan Bandung pun turut berterima kasih dengan “best experience” bersama MSI Group.
“Maaf dan terima kasih kepada semua. Menjadi wartawan di MSi Group, baik dalam suka maupun duka. Waktunya kembali ke kampung halaman. Ini jadi best experience (pengalaman terbaik),” tuturnya.
Puas dalam sesi Bye, pasukan MSI Group mengabadikan kenangan dalam foto. Timbul lagi momen mengocok perut. Kesulitan menentukan angle yang tepat, pose foto yang membingungkan sampai harus berganti-ganti tempat foto haris dilakukan demi kenangan.
Bye wartawan Bandung. Waktunya pulang ke kampung halaman. Apakah sudah puas menjelajahi Samarinda atau Kaltim? Sepertinya belum ya.
Pepatah kuno terkenal di Kaltim mengatakan apabila sudah meminum air Sungai Mahakam, maka akan kembali. Jika rindu Kaltim dan utamanya Samarinda, kembalilah lagi. MSI Group membuka lebar tangannya untuk menangkap kerinduanmu dan berpetualang bersama lagi.