Reporter : Muhammad editor: Redaksi
Insitekaltim, Bontang – Lahir 35 tahun silam, tepatnya di Kota Jambi pada 21 Maret 1985. Perempuan ini tercatat sebagai guru di SMPN 6 Bontang Lestari. Dia adalah Hendita Dyah Ratnady atau lebih sering dipanggil Dita.
Dita kecil mengenyam pendidikan di SD 002 Bontang Utara, kemudian melanjutkan ke jenjang sekolah menengah di SMP 1 Bontang. Dan menamatkan sekolah atasnya di SMA 1 Bontang.
Sewaktu kuliah Dita menimba ilmu di Universitas Mulawarman Jurusan S1 Pendidikan Biologi dan dinyatakan lulus tahun 2007.
Guru yang dikenal penyabar ini dikarunia satu putra yang ia beri nama M Izzat Attar Fauzi dan dua putri cantik bernama Fadiyah Naurah Rayyan dan Malya Aiesha Dinillah
Sehari-hari Dita dipercaya menjadi guru mata pelajaran IPA di tempat ia mendedikasikan ilmunya.
Keterbatasan ruang kelas tidak menyurutkan semangatnya. Dita menggunakan ruang laboratorium digunakan untuk ruang kelas.
“Keterbatasan ini tidak menyurutkan langkah kami, tetap praktik di ruang kelas. Percoban tetap jalan dengan sederhana di sekitar lingkungan siswa. Kemudian, siswa kami persilakan mendowload hasil video percobaan pada google class room,” ungkap Dita kepada insitekaltim.com Sabtu (31/10/2020).
Dita berpesan kepada semua pelajar agar selalu mematuhi protokol kesehatan selama pandemi Covid-19 ini. Dan disiplin menerapkan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak).
Dia berharap masa pandemi ini tidak menghalangi semangat para siswa untuk belajar, mengukir prestasi menggoreskan tinta emas pada peradaban.
“Kuatkan tekad, walaupun PJJ saya harus berhasil mendapatkan nilai terbaik, tetap ingat dengan pencipta, salat, ngaji, banyak berdoa agar pandemi segera berakhir,” pesannya.
Istri dari Ewin Suhandoyo ini mengatakan, selama proses pembelajaran jarak jauh (PJJ) ia menemukan banyak kendala. Menurutnya, beberapa siswa harus membantu pekerjaan orang tuanya dan ada yang tidak memiliki HP.
Banyak kendala yang dihadapi. Seperti sinyal internet yang kurang bersahabat. Ada juga siswa yang berada di pesisir dan ada yang tidak memiliki HP sehingga harus pinjam ke saudara atau tetangga.
Ada juga keluarga yang memiliki anak lebih dari dua dan hanya memiliki satu HP untuk digunakan bergantian.
Saat ini Dita bersama keluarga tinggal di Jalan Gendang Tanjung Limau. Dia di percaya Disdikbud Bontang sebagai Tim Penyusun Lembar Kerja Siswa (LKS) pada semester I tahun 2020. Atas karyanya tersebut, Disdikbud Bontang memberikan penghargaan berupa piagam dan SK Tim Penyusun LKS untuk SMP di Kota Bontang.
Selama penyusunan LKS, Dita mengalami berbagai kendala seperti waktu yang terlalu mepet dan harus mendampingi anak didiknya dalam PJJ.
“Kendala jangan ditanya. Tapi alhamdulilah, semua harus bisa kita atasi,” jawab Dita.