Reporter: Yulia – Editor: Redaksi
Insitekaltim, Balikpapan – Pemerintah resmi memutuskan untuk melepaskan harga minyak goreng kemasan sederhana dan premium sesuai harga pasar dan hanya mengatur harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng curah. Dengan kebijakan tersebut, harga minyak goreng kemasan di level konsumen tentu akan mengalami kenaikan sesuai tingkat harga minyak sawit (CPO) internasional.
Dari pantauan Insitekaltim.com terlihat pajangan minyak goreng kemasan berbagai merek kembali banyak terpajang di salah satu swalayan di Balikpapan.
Namun harga minyak goreng kemasan kembali mahal, yakni menyentuh Rp 23.000 per liter mulai Rabu (16/3/2022).
Hal tersebut lantas membuat warga Balikpapan kaget. Pasalnya minyak goreng yang terhitung langka mendadak berlimpah dengan harga tinggi.
“Aneh minyak goreng mendadak dipajang padahal kemarin masih kosong, pas saya beli ternyata harganya sudah naik Rp 23.000 per liternya,” jelas Marisa (35), salah seorang ibu rumah tangga yang sedang berbelanja di salah satu swalayan, Kamis (17/3/2022) sore.
Marisa mengaku telah mendapat informasi di media sosial kalau minyak goreng sudah kembali normal, untuk itu ia dan teman-temanya langsung pergi ke swalayan untuk memastikan informasi yang beredar.
“Tadi saya pastikan ke sini ternyata benar minyak goreng udah banyak dipajang, tapi harganya kok mahal. Kaget saya tadi sama teman-teman di sini,” tambah Marisa.
Marisa bersama temannya pun langsung memborong minyak goreng tersebut, rupanya sudah tidak ada lagi batasan untuk pembeli.
“Baru saja kemarin beli dibatasi sekarang kok sudah boleh diborong, aneh ini jangan-jangan selama ini cuma disimpan,” ujar Marisa.
Sementara itu, Desi (23) salah satu kasir swalayan di Balikpapan mengatakan untuk minyak goreng sudah kembali normal dengan harga yang sudah ditentukan.
“Minyak goreng sudah normal dan pembelian sudah tidak ada batasan, stok masih banyak,” ujarnya.