Insitekaltim, Samarinda – Natal selalu identik dengan kebersamaan, keluarga, dan sukacita. Namun, bagi sebagian orang, seperti Elfrida S Siburian, atau yang akrab disapa Frida, Natal kali ini harus dirayakan jauh dari keluarga tercinta.
Perempuan (21) lulusan Universitas Mulawarman yang berprofesi sebagai wartawan muda ini menjalani Natal di Samarinda, kota yang telah menjadi tempat tinggalnya sejak merantau dari Medan.
Meski terasa berbeda, Frida menemukan kebahagiaan melalui momen sederhana bersama teman-teman sesama perantau.
Winner Duta Peduli Sejarah tahun 2024 itu mulai bekerja sebagai wartawan setelah menyelesaikan kuliahnya di Samarinda. Ia mengaku Natal kali ini memiliki makna yang lebih mendalam.
“Rasanya pasti rindu keluarga di Medan, karena biasanya Natal adalah waktu berkumpul. Tapi di sini, saya tetap bersyukur bisa merayakan dengan teman-teman yang sudah seperti keluarga sendiri,” ungkapnya, Kamis (26/11/2024).
Hari Natal dimulainya dengan menghadiri ibadah pagi di sebuah gereja di kawasan Sempaja, Samarinda. Suasana gereja yang damai dan penuh sukacita menjadi pengingat baginya akan makna sejati Natal.
“Ibadah pagi itu selalu jadi momen paling spesial. Meski jauh dari keluarga, saya merasa tetap dekat dengan Tuhan dan diingatkan akan kasih-Nya yang luar biasa,” kata Frida.
Setelah ibadah, Frida melanjutkan perayaan dengan berkumpul di rumah salah satu temannya. Bersama beberapa teman Kristiani lainnya, ia menikmati hidangan khas Natal seperti sup iga, oseng udang, ayam bakar, kue jahe, dan soda.
Semua masakan tersebut disiapkan secara bersama-sama untuk menciptakan suasana yang hangat dan akrab.
“Masakan ini sederhana, tapi rasanya spesial karena kami memasaknya bersama. Suasananya mengingatkan saya pada Natal di rumah,” tuturnya.
Momen kebersamaan ini semakin lengkap dengan tradisi bertukar kado yang menjadi favorit Frida dan teman-temannya. Kegembiraan dan tawa mengiringi saat setiap hadiah dibuka.
“Bertukar kado itu seperti simbol kecil kasih sayang. Kami saling memberi, walau sederhana, tapi itu membuat Natal ini tetap terasa spesial,” tambahnya.
Bagi Frida, merayakan Natal di perantauan adalah pengalaman yang mengajarkan banyak hal, terutama tentang arti kebersamaan. Meski jauh dari keluarga, ia merasa beruntung memiliki teman-teman yang membuatnya tidak merasa kesepian.
“Saya berharap suatu saat bisa merayakan Natal bersama keluarga lagi di Medan. Tapi untuk sekarang, saya bersyukur punya keluarga baru di Samarinda yang selalu mendukung dan menemani,” ujarnya.
Kisah Frida menjadi pengingat bahwa makna Natal sejati tidak selalu terletak pada kemeriahan, tetapi pada rasa syukur dan kehangatan yang dirasakan, di mana pun seseorang berada.
Natal adalah tentang cinta, kasih, dan kebersamaan, baik itu dengan keluarga maupun dengan mereka yang kini dianggap sebagai keluarga baru.
“Selamat Natal dan Tahun Baru 2025. Semoga kebahagiaan selalu tercipta ke depannya,” tutup Frida.