
Insitekaltim,Samarinda – Hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN) di Provinsi Kalimantan Timur (Timur) membawa banyak dampak positif, terutama dalam hal pemerataan pembangunan di provinsi yang dijuluki Benua Etam ini.
Salah satu dampak positifnya adalah perluasan jangkauan sinyal internet di blank spot area atau wilayah tanpa internet di Kaltim. Internet merupakan barang penting yang kini digunakan dalam banyak aspek kehidupan.
Maka itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Kaltim Muhammad Faisal menjelaskan, kehadiran IKN membawa angin segar di wilayah tersebut.
Hal demikian ia sampaikan dalam jumpa pers Hasil Survei Penetrasi Internet Provinsi Kaltim Tahun 2024 di Ruang Wiek Diskominfo Provinsi Kaltim, Rabu (3/4/2024).
“Kita beruntung dengan adanya IKN, setidaknya di jalur IKN , PPU (Penajam Paser Utara), Kukar (Kutai Kartanegara) dan Kubar (Kutai Barat) Itu tercover,” ujarnya.
Beberapa wilayah tercover yang Faisal sebutkan, merupakan upaya pemerintah dalam dua tahun terakhir bagi masyarakat di blank spot area untuk mendapatkan hak mereka menikmati internet.
Berdasarkan arahan pemerintah pusat untuk membangun 50 tower di IKN, melalui Gubernur Kaltim sebelumnya, Isran Noor, Faisal menjelaskan sudah ada 90 desa yang terhitung sudah dilewati kabel fiber optik. Tahun 2024, pihaknya akan mengupayakan 40 desa lagi.
“Dua tahun ini Pak Isran sudah beri perintah, walaupun kewenangan tidak dari kami. Jadi kami bantu di desa. 2021 ada 35 desa yang kita buka akses via fiber optik. Kemudian kemarin (2023) ada 55 desa dan tahun ini rencananya sekitar 40 desa,” jelasnya.
Faisal mengungkapkan masih terdapat pekerjaan rumah bagi pemerintah untuk memudahkan jangkauan internet di wilayah utara, seperti Kutai Timur, Berau dan Mahulu.