Insitekaltim, Jakarta – Setelah lama diagendakan, Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas’ud akhirnya menghadiri halalbihalal dan sarasehan dengan warga Kaltim yang merantau maupun mahasiswa Kaltim yang menempuh pendidikan di Jakarta.

“Kita sempatkan untuk bisa berkumpul bersama saudara-saudara kita, ayahanda, ibunda yang sudah lama meninggalkan Kalimantan Timur untuk bisa silaturahmi,” kata Rudy Mas’ud di Masjid Raya Al-Ittihad Jakarta, Sabtu, 3 Mei 2025.
Dirinya mengapresiasi Badan Penghubung Provinsi Kaltim dan Yayasan Bina Ruhui Rahayu yang berkolaborasi menyelenggarakan halalbihalal bertema Mempererat Kebersamaan dan Kerjasama Menyukseskan Gratispol Menuju Kaltim Generasi Emas.
Gubernur Rudy berpesan untuk menjaga silaturahmi yang terajut dengan baik, terkhusus untuk anak-anak Kaltim yang sedang menyelesaikan pendidikan.
“Masyarakat yang ada di perantauan walaupun tempatnya jauh, namun tetap dekat di hati,” tutur Gubernur Rudy saat diwawancarai.
Gubernur Rudy menyampaikan Program Gratispol yang mencakup enam inisiatif besar. Salah satu di antaranya Pendidikan Gratis untuk semua jenjang, dari SMA hingga S3.
“Semuanya untuk sekolah itu sudah gratis bahkan seragam, topi, baju, celana,rok sepatu dan tasnya pun untuk anak-anak SMA kita berikan secara gratis. Insyaallah kami siap untuk men-support anak-anak yang sekolah tidak hanya di luar Kaltim, tetapi juga yang ada di luar negeri, yang penting wajib KTP-nya tidak berubah (Kaltim),” tuturnya.
Rudy mengaku optimis 5-10 tahun ke depan akan mendapatkan sumber daya manusia yang unggul untuk membangun Kalimantan Timur dan Ibu Kota Nusantara (IKN) melalui pendidikan yang bermutu.
“Membangun bangsa harus mengandalkan sumber daya manusia. Itulah pentingnya sumber daya manusia. Satu-satunya yang mampu memutuskan rantai kemiskinan dan kebodohan yang paling efektif adalah pendidikan,” ujarnya.
Rudy melihat sumber daya manusia segera bisa berakselerasi, maka pendidikan diberikan prioritas menjadi hal yang utama. Harapannya anak-anak menimba ilmu sebaik-baiknya tanpa terkendala masalah finansial.
“Urusan biaya itu biarkan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur berkolaborasi dengan seluruh stakeholder agar anak-anak kita semuanya bisa sekolah. Sekolah ini bukan hanya karena masalah finansial, tetapi masalah kemauan dan cara berpikir, mindset kita. Sekali lagi pendidikan menjadi hal yang utama,” tegas Gubernur Rudy.
Selanjutnya, Gubernur Rudy juga menyampaikan bahwa berilmu lebih utama dibanding berharta. Sebab harta akan habis namun ilmu akan menjaga seseorang.
“Kalau berharta ini, kita capek ngurusin harta, tidak ada henti-hentinya kita penuh dengan was-was. Perlu tempat untuk menyimpan harta-harta itu, tapi kalau menyimpan ilmu kita tidak perlu tempat. Ilmu itu akan menjaga kita di mana saja dan kapan saja,” pesannya.
Tampak hadir Anggota DPR RI Hetifah Sjaifudian, Wakil Gubernur Kalimantan Timur Seno Aji dan istri, Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur Sri Wahyuni. (ADV/Diskominfokaltim)
Editor: Sukri

