Insitekaltim,Samarinda – Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Nidya Listiyono menyoroti tantangan yang dihadapi Kota Samarinda dalam menghadapi pertumbuhan penduduk yang pesat.
Nidya menyatakan bahwa meningkatnya jumlah penduduk menjadi sebuah tantangan tersendiri, terutama karena Samarinda akan menjadi kota penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).
Dengan jumlah penduduk yang mencapai 861.878 jiwa pada tahun 2023, meningkat dari 827.994 jiwa pada sensus 2020, Nidya menekankan perlunya persiapan Kota Tepian dalam berbagai sektor khususnya peningkatan sumber daya manusia (SDM).
Salah satu permasalahan utama yang dihadapi adalah banjir. Nidya mengungkapkan bahwa masalah ini telah menjadi perhatian utama pemerintah setempat, namun masih memerlukan peningkatan dalam sistem drainase, pendalaman parit dan pengecekan secara berkala.
“Kalau berbicara tentang apa yang perlu dibenahi tentu banyak ya, salah satunya banjir. Memang hal ini masalah sedari dulu yang sedang diatasi oleh pemimpin saat ini,” ungkap Nidya ketika dikunjungi di kediamannya pada Kamis (11/4/2024).
Selain itu, Nidya juga menyoroti sektor pariwisata, mengingat hadirnya IKN di wilayah Kaltim. Ia menekankan pentingnya pengembangan eco-wisata, kerja sama dengan pengusaha dan partisipasi publik dalam memajukan sektor pariwisata.
“Kemudian di bidang pariwisata, melakukan pengembangan eco-wisata, penguatan whole of government, kerja sama pengusaha untuk pengembangan dan promosi, partisipasi publik dalam eco-wisata serta mendorong unit usaha strategis eco-wisata,” terangnya.
Infrastruktur jalan juga menjadi perhatian serius Plt Ketua Golkar Samarinda itu, terutama dalam hal lampu penerangan jalan umum (LPJU) dan perbaikan jalan. Dengan pertambahan jumlah penduduk dan kendaraan, ia menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur jalan harus menjadi prioritas utama.
“Melihat pertambahan jumlah penduduk kemudian kuantitas kendaraan akan bertambah, tentu hal itu harus menjadi prioritas utama dalam program pembangunan,” tuturnya.
Tak ketinggalan, peningkatan SDM juga harus menjadi fokus utama. Nidya mengusulkan program beasiswa dan pertukaran pelajar untuk meningkatkan kompetensi SDM secara nasional bahkan internasional.
“Peningkatan sumber daya manusia juga menjadi pilar penting untuk masa depan Samarinda sebab SDM lah yang nanti akan mengelola berikutnya,” jelasnya.
“Dengan beasiswa atau dengan pertukaran pelajar misal ke negara seperti Tiongkok atau Jepang. Jadi, nilai kompetensi kita tidak hanya lagi taraf nasional tapi internasional,” tandas Nidya.
Dengan berbagai usulan dan perhatian terhadap masalah-masalah tersebut, Nidya berharap dapat membantu mendorong perkembangan Kota Samarinda ke arah yang lebih baik, sesuai dengan potensi dan tuntutan zaman.