Insitekaltim, Samarinda – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) berkomitmen meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) karena menjadi kunci utama dalam mencapai kemajuan suatu daerah dan bangsa.
Gubernur Kaltim H Rudy Mas’ud (Harum) mengungkapkan hal ini sejalan dengan program utama pendidikan Gratispol yang menjadi fokusnya saat ini.
“Dengan Program Gratispol Pendidikan, kita bukan hanya menghapus biaya pendidikan, tetapi juga membuka lebar pintu masa depan yang lebih cerah untuk putra-putri kita di Kaltim,” kata Gubernur Harum, Rabu 9 April 2025 di Gedung DPRD Kaltim.
Lebih lanjut dipaparkan, dengan SDM yang berkualitas, Kaltim tidak hanya mampu bersaing di tingkat nasional, tetapi juga di kancah internasional.
Selanjutnya Harum menyebutkan Program Gratispol pendidikan untuk putra-putri Kaltim, bukan hanya untuk pendidikan di dalam Kaltim, tetapi juga di luar daerah, bahkan luar negeri.
“Gratis pendidikan ini bukan hanya berlaku untuk pendidikan di dalam daerah, tetapi juga luar daerah dan yang di luar negeri, untuk jenjang perguruan tinggi,” tegas Gubernur Harum.
Program gratis pendidikan ini diprogramkan sebagai upaya mewujudkan Kaltim Sukses Menuju Generasi Emas. Semua siswa-siswi Kaltim bisa mengakses dan mengambil manfaat dari program gratis pendidikan ini.
Melalui akses pendidikan yang merata, kata Harum, keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri, serta penguatan karakter dan etika kerja, masyarakat dapat lebih siap menghadapi perubahan zaman.
“Selain itu, dukungan dalam bentuk bantuan Gratispol pendidikan, serta program pengembangan diri akan membuka lebih banyak peluang bagi putra-putri kita untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi, bukan saja di dalam, tetapi juga di luar Kaltim dan luar negeri. Ini diprogramkan untuk mengembangkan potensi masyarakat secara optimal,” tandasnya.
Melalui pengukuran indeks pembangunan manusia (IPM/HDI) Kaltim saat ini merupakan provinsi dengan kualitas sumber daya manusia yang cukup baik, memasuki nomor 4 di Indonesia setelah Jakarta, Yogyakarta dan Kepulauan Riau.
Meski begitu, beberapa indikator pendidikan di Kaltim masih perlu mendapatkan perhatian serius, khususnya angka partisipasi sekolah usia 19-24 yang baru mencapai 32,33 persen, yang berarti dari 100 penduduk seharusnya kuliah, baru 32 orang yang menempuh pendidikan tinggi atau ada 68 orang yang tidak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.
Terlebih, Provinsi Kalimantan Timur telah dibangun menjadi Ibu Kota Nusantara (IKN) yang diharapkan dapat menjadi pusat peradaban baru di Indonesia.
“Untuk mendukung IKN Pemprov Kaltim harus menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing. Melalui Program Gratispol Pendidikan kita bisa mewujudkan itu semua,” ujar Gubernur Harum.

