Insitekaltim,Samarinda – Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kalimantan Timur (Kaltim) Muhammad Faisal menyebut Gerakan Pangan Murah Serentak Nasional Tahun 2023 dilaksanakan guna mengantisipasi persediaan bahan pangan menjelang Hari Raya Iduladha.
“Sebenarnya kalau kita di daerah ini yang kita sasar jangan sampai lebih banyak permintaan daripada stok. Sehingga digelarlah kegiatan pasar murah dengan harapan masyarakat bisa terbantu saat kondisi harga-harga barang naik,” kata Faisal usai menghadiri pembukaan Gerakan Pangan Murah Serentak Nasional Tahun 2023 di halaman parkir Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Kaltim Jalan Basuki Rahmat Samarinda, Senin (26/6/2023).
Faisal menjelaskan, kegiatan yang dibuka langsung oleh Gubernur Kaltim Isran Noor tersebut memang merupakan kegiatan rutin Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim.
“Sebenarnya sederhana saja karena setiap ada event besar Iduladha otomatis kan permintaan lebih tinggi. Nah sementara stok mungkin tidak banyak. Belum lagi pedagang yang nakal akhirnya harga naik. Jadi ini dalam rangka membantu sebenarnya,” jelas Faisal.
Plt Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Provinsi Kaltim Rini Susilawati memaparkan event tersebut dilaksanakan serentak di lima kabupaten/kota di Kaltim, yakni Kota Samarinda, Kota Balikpapan, Kota Bontang, Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Paser.
“Yang lain mudah-mudahan bisa menyusul karena event ini bukan hanya pada saat ini, tapi menjelang hari besar keagamaan nanti ada nataru (Natal dan tahun baru) lagi atau event-event lain tetap kita masuk dalam upaya mengendalikan harga di tingkat wajar produsen maupun konsumen,” terangnya.
Sementara untuk stok komoditas pangan strategis, lanjutnya, aman hingga dua sampai 46 minggu ke depan, mulai dari daging sapi hingga beras.
“Hanya saja harga ada sedikit kenaikan namun masih wajar karena ini sudah di depan mata keperluan masyarakat. Terutama di daerah pasar tradisional semakin meningkat tentu saja permintaannya juga meningkat tetapi alhamdulillah masih cukup terkendali,” ungkapnya.
Ia menambahkan, kenaikan harga yang tidak begitu signifikan itu yakni hanya kisaran Rp2 ribu hingga Rp16 ribu.
“Kalau di sini di bawah harga pasar. Makanya kita adakan kurang lebih seperti memudahkan akses masyarakat sama produsen supaya dapat harga yang wajar dari kedua belah pihak,” pungkasnya.