Reporter: Syifa – Editor : Redaksi
Insitekaltim, Sangatta – Ketua Forum Petani Sawit (FPS) Asbudi sampaikan tiga hal utama yang menjadi keinginan petani sawit se-Kutai Timur dalam acara silaturahmi bersama bakal calon wakil bupati H Lulu Kinsu.
Acara yang digelar di meeting room Hotel Kristal Jalan Sangatta-Bontang tersebut dihadiri oleh 30 pengurus FPS se-Kutai Timur pada Selasa, (22/9/2020).
“Yang pertama harga. Mohon harga sawit distabilkan sesuai dengan UU. Harga ini harus diberlakukan, tidak hanya tertulis di UU tapi harus diterapkan juga di lapangan,” tuturnya.
Asbudi sebelumnya menyampaikan harga tandan buah segar (TBS) pada tahun 2018 di Kutim pernah anjlok hingga Rp300-400 per kg.
Jatuhnya harga buah sawit di tahun 2018 tentu meresahkan petani, hingga FPS melakukan demonstrasi ke DPRD Kutim sebanyak 3 kali, dan Kantor Bupati Kutim sebanyak 2 kali.
“Yang kedua, segera dibuat forum kemitraan antara petani dengan perusahaan,” ujar Asbudi.
Forum kemitraan berguna untuk membuat hubungan sehat antara petani dan perusahaan sehingga tidak ada lagi kesewenangan perusahaan terhadap petani.
Selain itu, maraknya kasus kriminalisasi petani merupakan salah satu contoh minimnya perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan petani.
“Yang ketiga, di 18 kecamatan disiapkan gudang-gudang pupuk sehingga meningkatkan petani baik petani biasa maupun perkebunan dari segi pengadaan pupuk,” tambahnya.
Asbudi menilai problematika mendasar seperti pupuk yang langka, seharusnya tidak terjadi di Kutai Timur yang memiliki lahan pertanian dan perkebunan sangat luas.
“Ada banyak petani mau beli pupuk, tapi tidak ada pupuknya. Padahal Kutim punya APBD Rp3,7 triliun. Berarti dari pengelolaan ada yang kurang efektif. Semoga pada masa jabatan bupati dan wakil bupati selanjutnya, hal seperti ini lebih diperhatikan,” ungkapnya.
FPS berharap dengan kehadiran bakal calon wakil bupati Kutim H Lulu Kinsu dalam silaturahmi, aspirasi yang disampaikan dapat diserap dan kesejahteraan petani bisa lebih diperhatikan apabila menang di Pilkada Desember 2020 nanti.
Tidak ada komentar
Sampai sekarang kami petani sawit masih sulit mendapatkan pupuk, mudah mudahan bp h mayunadi bp h lulu menang, sehingga kami petani sawit mudah dapat pupuk,, ewakooo makon