Insitekaltim, Samarinda — Wali Kota Samarinda, Andi Harun, secara resmi mengukuhkan pengurus Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kota Samarinda periode 2025–2030. Acara pengukuhan yang berlangsung di Aula Rumah Jabatan Wali Kota pada Kamis, 3 Juli 2025 itu juga dirangkai dengan rapat kerja FPK sebagai langkah awal memperkuat nilai-nilai kebangsaan di Kota Tepian.
Dalam sambutannya, Andi Harun menegaskan bahwa FPK merupakan pilar penting dalam menjaga persatuan nasional di tengah masyarakat yang sangat majemuk, baik dari sisi suku, agama, maupun budaya. Ia mengingatkan bahwa keberadaan forum ini tidak boleh sekadar formalitas, namun harus menjadi wadah nyata dalam merawat semangat kebangsaan dan ideologi negara.
“Pengukuhan ini bukan hanya simbolik. FPK harus menjadi instrumen yang meneguhkan nilai-nilai ideologi dan kebangsaan kita, yang berpijak pada Pancasila dan UUD 1945,” ujarnya tegas.
Lebih jauh, ia menekankan pentingnya menjaga netralitas forum dari tarikan politik praktis. Menurutnya, FPK harus konsisten berperan sepanjang waktu, bukan hanya aktif saat momentum politik menjelang.
“Saya tekankan, jangan sampai organisasi ini terlibat dalam politik praktis. Saya tidak ingin bendera forum ini hanya berkibar saat masa-masa politik saja,” tandasnya.
Sebagai bentuk dukungan konkret terhadap keberadaan FPK, Andi Harun menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Samarinda akan memberikan tiga dukungan utama. Yakni, melalui regulasi berupa peraturan daerah, anggaran pembinaan ideologi bersama TNI, serta penyediaan fasilitas forum. Ia berharap fasilitas tersebut dapat dimanfaatkan optimal untuk menyentuh isu-isu krusial di masyarakat.
“Kita harus mampu melihat persoalan yang ada. FPK bisa bantu menjaga kondusivitas kota dengan menghubungkan kebutuhan masyarakat dan program pemerintah,” lanjut Andi.
Sementara itu, Ketua FPK Samarinda periode 2025–2030, Ellyansyah Kasthan, menyatakan kesiapan pihaknya untuk menjalankan peran sebagai penggerak nilai-nilai pembauran di masyarakat. Ia menyampaikan bahwa saat ini FPK terdiri dari 37 anggota yang mewakili 17 suku besar di Samarinda dan akan terus diperluas ke berbagai komunitas lainnya.
“Kami siap mendukung visi Wali Kota untuk menjadikan Samarinda sebagai Kota Peradaban. Program Probebaya akan kami bawa ke komunitas suku untuk memastikan gerakan pembauran menyentuh langsung masyarakat,” ujar Ellyansyah.
Ia juga menyoroti pentingnya penguatan ekonomi bagi kelompok rentan, serta membangun komunikasi terbuka antara FPK dan pemerintah daerah. Menurutnya, keberhasilan forum ini bergantung pada sinergi antara seluruh elemen masyarakat dan komitmen bersama.
“FPK akan fokus pada pemberdayaan ekonomi. Beberapa program sudah mulai berjalan. Tapi yang terpenting, kami membutuhkan arahan agar langkah kami tetap terarah dan berdampak,” tutupnya.
Kegiatan ini ditutup dengan dialog lintas anggota dan pemaparan program kerja awal sebagai fondasi pelaksanaan agenda FPK lima tahun ke depan. Forum ini diharapkan menjadi motor penggerak pembauran sosial sekaligus penjaga nilai-nilai kebangsaan di Samarinda.