Insitekaltim, Samarinda – Seperti pijakan pertama yang menandai perjalanan jauh, 100 hari pertama Presiden Prabowo Subianto menjadi momen penting untuk menunjukkan komitmen nyata terhadap pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
Meski tak disebutkan eksplisit dalam pidato pelantikannya, dorongan percepatan IKN diyakini tetap menjadi agenda besar pemerintah, membuka jalan baru untuk pemerataan pembangunan di seluruh negeri.
Muhammad Husni Fahruddin, Anggota DPRD Kalimantan Timur berbicara penuh keyakinan mengenai komitmen pemerintah pusat.
“Saya percaya bahwa Presiden Prabowo berbicara tentang kebangsaan secara menyeluruh saat pidato pelantikan. Tidak menyinggung IKN bukan berarti mengabaikannya. Kami optimis IKN akan dikebut demi keadilan pembangunan,” ujar Muhammad Husni Fahruddin pada Senin, (4/11/2024).
Dalam 100 hari pertamanya, pemerintahan Prabowo sudah menetapkan peresmian Istana Garuda di IKN sebagai bukti nyata keseriusan mengembangkan ibu kota baru.
Gedung ini akan menjadi pusat administrasi sementara dan sinyal tegas bahwa langkah pemerintah tak hanya berdiam dalam rencana, tetapi berani melangkah ke proses eksekusi. Legislator Benua Etam yang kerap disapa Ayub itu menyebut peresmian ini sebagai tanda bahwa Presiden Prabowo siap melanjutkan fondasi yang telah diletakkan Presiden Jokowi.
“Ini menunjukkan keseriusan beliau dalam meneruskan proyek IKN sebagai Ibu Kota Nusantara, melanjutkan program yang telah dirintis oleh Presiden Jokowi,” tegas Ayub.
Ia mengapresiasi keberlanjutan proyek ini sebagai angin segar bagi pemerintahan baru dalam menciptakan pusat pemerintahan modern yang berpusat di Kalimantan.
Bagi masyarakat Kalimantan Timur, dukungan penuh terhadap IKN menjadi krusial. DPRD Kaltim, melalui Ayub, menyerukan kolaborasi antara pemerintah daerah dan pusat untuk memperkuat posisi Kaltim dalam menyongsong era baru. Sebagai provinsi tempat berdirinya ibu kota baru, Kaltim berpotensi mengalami pertumbuhan ekonomi pesat.
“Kita tidak ingin Kaltim tertinggal seperti provinsi di sekitar DKI Jakarta. Kami dari DPRD Kaltim berupaya agar daerah ini tidak tertinggal dalam hal sumber daya manusia dan pembangunan,” jelas Ayub.
Ia mendorong masyarakat Kaltim untuk menjadi pendukung utama dalam proyek IKN, sebuah investasi jangka panjang untuk memajukan Kalimantan.
Pembangunan konektivitas antara Kaltim dan IKN menjadi fokus utama, karena akan membawa dampak langsung pada ekonomi dan sosial di wilayah tersebut. Akses yang lebih mudah dan cepat diharapkan menjadi fondasi bagi masyarakat Kaltim untuk dapat berkembang dan memanfaatkan momentum ibu kota baru.
Selain itu, Ayub menyoroti pentingnya peningkatan sumber daya manusia. Menurutnya, dukungan pemerintah dalam bidang pendidikan perlu diarahkan untuk menciptakan SDM Kaltim yang siap menghadapi perkembangan dan perubahan yang akan datang.
“Kebijakan pemerintah di bidang pendidikan juga akan mendukung kesiapan SDM Kaltim dalam menghadapi perkembangan yang akan datang,” tambahnya.
Dengan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, serta dukungan masyarakat, pembangunan IKN menjadi lebih dari sekadar proyek infrastruktur. Ini menjadi harapan baru, sebuah langkah besar menuju Indonesia yang lebih maju dan merata.