Reporter. : Romi Ali Darmawan- Editor : Redaksi
Insitekaltim, Bontang – Gelar rapat pembahasan program kerja tahun 2020, bersama Komisi I DPRD Kota Bontang.Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bontang, fokus ke Sarana dan Prasarana untuk anggaran 2020, Senin(28/10/2019) di Sekretariat DPRD Kota Bontang
Dinas pendidikan sendiri memiliki tiga aspek penting program kerja yang harus mereka perhatikan. Selain sarana dan prasarana pendidikan, juga ada tenaga pendidik dan peserta didik yang harus dijadikan program prioritas.
Namun, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bontang, Ahmad Suharto mengungkapkan, masih ada situasi dan kondisi sarana pendidikan yang dinilai perlu perbaikan.
“Nanti tahun anggaran 2020, yang akan menjadi prioritas adalah bidang sarana dan prasarana, karena memang kita sampaikan dalam rapat, ada masih sekolah kita yang dua shift, kelasnya gabung dan harus dijadikan dua sesi” ungkap Ahmad Suharto.
Sistem dua shift yang dimaksud adalah, siswa harus bergantian menggunakan kelas, dibagi menjadi pagi dan sore. bahkan, terdapat juga satu kelas yang dipakai dalam tiga sesi proses pembelajaran. Menurutnya ini terjadi lantaran kedua sekolah tersebut kekurangan ruang belajar (Rumbel). Sekolah tersebut yakni di SMPN 02 Bontang, dan di SDN 009 Lok Tuan.
“Ini karena kita kekurangan kelas belajar mengajar” sebutnya.
Lebih Lanjut, untuk memperbaiki hal tersebut, pihaknya sudah memasukkan program tersebut dalam anggaran 2020. Suharto menyebutkan di tahun ajaran 2021-2022 sudah tidak ada lagi sistem dua shift.
“Jadi kita usahakan tahun depan sudah kita bangun kemudian tidak lagi sampai dua shift seperti itu kemudian ada sekolah yang lain misalnya SD yang gabung 3 shift kita usahakan sudah dibuatkan bangunan baru sehingga sekolah itu tidak gabung lagi” tutupnya.