Penulis : Apriliani – Editor : Redaksi
Insitekaltim, Samarinda – Era digital semakin berkembang pesat. Generasi millenial harus belajar serta melakukan dan meningkatkan literasi.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kaltim, Diddy Rusdiansyah A.D, SE, MM. menerangkan bahwa hasil dari Balai Penelitian dan Pengembangan Kementerian, yang menjadi perhatian adalah literasi digital yang belum berjalan di tingkat pelosok.
“Jadi kita rubah lagi strateginya. Harapan kedepannya terkait IKN ini, masyarakat sudah harus melek digital, ini suatu tantangan. Periferalnya dilluar Kota Samarinda, serta kota-kota dan kabupaten lainnya tidak terlalu menjadi periferal, kita lebih ke desa dan pelosok,” ungkapnya saat ditemui di Ballroom Swiss-Belhotel, Kamis (07/11/2019).
Ia menegaskan, bahwa internet harus sudah masuk desa dan yang diprioritaskan ialah untuk perbatasan.
“Insya Allah perbatasan tuntas tahun ini, kedepannya daerah terluar adalah Maratua. Setelah itu kita pikirkan daerah lainnya, ini untuk desa digital,” tegasnya penuh semangat.
Desa digital sudah berjalan dari tahun kemarin, namun Diddy mengatakan bahwa efektifnya di tahun ini, dan memang merupakan program APBN.
“Intinya kita fokus ke perbatasan, akan kita tuntaskan dulu. Jangan dengan alasan kekurangan, perbatasan disingkirkan. Malah itu akan kita dorong, dan terbukti bisa,” jelasnya.
Untuk anggaran, Diddy menjelaskan bahwa ini berkerjasama dengan APBN dan diajukan ke Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI).
“Lembaga yang memang berperan untuk itu dan dibawah kementerian, kami sedang menyiapkan proposalnya untuk daerah mana saja yang akan menjadi prioritas selanjutnya,” terangnya.