Insitekaltim, Samarinda – Samarinda kembali menyaksikan momen bersejarah, ketika ratusan tokoh agama dari 181 gereja se-Samarinda berkumpul dalam acara silaturahmi lintas agama di Hotel Puri Senyiur, Jalan Ruhui Rahayu pada Selasa (22/10/2024) malam.
Andi Harun datang untuk berdialog dengan para pemuka agama serta jemaat yang hadir.
Suasana malam itu dipenuhi oleh antusiasme jemaat yang tidak hanya datang untuk bersilaturahmi, tetapi juga untuk menyimak pesan-pesan penting mengenai peran agama dalam pembangunan sosial dan kemasyarakatan.
Bincang-bincang yang berlangsung akrab antara Andi Harun dan para pendeta pun membahas sejumlah isu penting, mulai dari sosial, lingkungan, hingga peran strategis agama dalam memperkuat hubungan antarumat.
Di tengah suasana yang hangat, Andi Harun menyampaikan bahwa pertemuan semacam ini sangatlah penting untuk terus mempererat tali kebersamaan lintas agama. “Pertemuan seperti ini sangat penting untuk menjalin hubungan baik dan saling memahami demi kesejahteraan seluruh masyarakat,” ujar Andi Harun dari atas panggung.
Pernyataan ini mendapat respons positif dari para tokoh agama yang hadir. Mereka sepakat bahwa kebersamaan antarumat, meskipun berbeda keyakinan, adalah fondasi penting dalam membangun masyarakat yang harmonis.
Tidak hanya berbicara tentang pentingnya silaturahmi, Andi Harun juga menekankan peran strategis gereja dalam mendukung pembangunan daerah. Ia mengajak para pendeta dan jemaat untuk berkolaborasi aktif dalam program-program pemerintah, demi kemajuan Samarinda.
“Yang kedua yang saya sampaikan adalah, ada sekira 181 gereja yang ada di Samarinda. Namun dari seluruhnya ada beberapa belas yang mengalami masalah. Saya harap itu dibuatkan buku khusus dan disampaikan kepada pemerintah untuk secara terpadu bisa diselesaikan masalahnya,” ujar pria yang akrab disapa AH ini.
Permintaan tersebut merupakan ajakan konkret agar gereja tidak hanya berperan dalam ranah spiritual, tetapi juga berkontribusi dalam menyelesaikan permasalahan sosial yang dihadapi oleh masyarakat di sekitar mereka.
Selain menyinggung peran gereja dalam pembangunan fisik daerah, Andi Harun juga menyoroti tantangan yang dihadapi jemaat dari segi sosial dan keimanan. Menurutnya, banyak di antara jemaat yang menghadapi kesulitan spiritual maupun ekonomi dan di sinilah peran penting pendeta sebagai pembimbing.
“Semisal yang belum kuat imannya dengan Tuhan, maka mereka butuh pendeta agar bisa kembali ke jalan iman Tuhan. Agar mereka memiliki arti dalam kehidupan. Karena para pendeta bisa menyampaikan bahwa Tuhan sudah bekerja luar biasa di dalam hidup setiap umat-Nya,” tutup Andi Harun.
Pesan ini menjadi penutup yang penuh makna bagi pertemuan malam itu. Dengan sinergi antara pemerintah dan komunitas agama, Samarinda diharapkan mampu menjadi kota yang lebih sejahtera dan harmonis, di mana peran agama bukan hanya sebatas ranah spiritual, tetapi juga bagian integral dalam membangun masyarakat yang lebih baik.