Insitekaltim,Samarinda – Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) PW Muhammadiyah Kalimantan Timur (Kaltim) menggandeng Calon Gubernur (Cagub) Kaltim Rudy Mas’ud untuk berdiskusi bersama masyarakat.

Dalam acara Dialog Berkemajuan “Kaltim Maju Berkelanjutan dan Inklusif Menjawab Tantangan Pembangunan Kaltim”, Rudy Mas’ud mengenang kembali kata-kata dari KH Ahmad Dahlan, seorang ulama besar bergelar Pahlawan Nasional Indonesia yang merupakan pendiri Muhammadiyah.
“Apa yang dihadapi Muhammadiyah saat ini tidak akan sama dengan besok, sehingga harus sekolah untuk menuntut ilmu,” jabarnya di Ballroom Hotel Puri Senyiur, Samarinda pada Minggu (22/9/2024).
Sebagaimana yang diinginkan KH Ahmad Dahlan bahwa menimbang ilmu sangatlah penting. Seseorang yang terus belajar dan terus menuntut ilmu pasti memiliki derajat yang berbeda daripada yang tidak.
Kemudian, Rudy Mas’ud mengungkapkan bahwa Kaltim hari ini dan Kaltim esok hari, tidak akan sama. Saat Ibu Kota Nusantara (IKN) tiba di provinsi berjuluk Benua Etam, kondisi Kaltim sangat berbeda.
Pembangunan terus berlangsung, pertambahan jumlah penduduk kian hari kian meningkat, membuat Kaltim harus berbenah dalam setiap aspek, terkhusus baginya adalah sumber daya manusia (SDM).
Politikus Partai Golkar itu menyampaikan soal Korea Selatan. Negara yang merdeka 15 Agustus 1945, hanya berbeda 2 hari lebih cepat dari Indonesia. Tanpa adanya sumber daya alam (SDA) yang melimpah, cuaca empat musimnya dan semua serba mahal, negara ini sukses dilirik banyak wisatawan karena berhasil menjadi negara maju.
“Saya bandingkan dengan Korea karena apple to apple. Tapi berkaitan dengan APBN-nya ada Rp10 triliun. Kaltim bahkan lebih besar dari Korea, SDA-nya banyak, tapi masyarakatnya banyak miskin, padahal Kaltim ini semua ada,” ujarnya.
Mengingat kembali bagaimana Covid-19 menerjang seluruh dunia dan meluluhlantakkan semua sektor, Korea dan Jepang menjadi negara yang paling berteriak karena SDA mereka terhenti. Tetapi Indonesia masih bergerak. Namun, tetap Korea dan Jepang berdiri kokoh saat ini karena SDM-nya yang berkualitas.
“Untuk bangun suatu negeri dan bangsa, jangan andalkan SDA saja tapi andalkan SDM-nya. Ini akan jadi luar biasa,” tegas Rudy.
Demi meningkatkan kualitas SDM di Kaltim, Rudy dan pasangannya Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Kaltim Seno Aji berfokus pada pendidikan gratis. Di jenjang SMA, S1-S3, keduanya akan menyekolahkan putra-putri Kaltim tanpa terkecuali.
“Negara maju minimun penduduknya mengenyam perguruan tinggi hingga 20 persen. Berdasarkan BPS Nasional, masyarakat Indonesia hanya perguruan tinggi 6,9 persen, tidak sampai 7 persen,” katanya menegaskan komitmennya untuk melesatkan angka masyarakat lulusan perguruan tinggi di Kaltim.
Tidak hanya pendidikan, kesehatan menjadi salah satu indikator yang mempengaruhi kualitas SDM. Untuk itu, mengimbangi keinginannya memajukan Kaltim, ia akan memberikan BPJS Kesehatan gratis bagi masyarakat Benua Etam.
Terakhir, Rudy Mas’ud berterima kasih kepada Muhammadiyah. Di mana, Muhammadiyah berperan penting dalam membantu pemerintah meningkatkan kualitas masyarakat lewat peran mereka.
“Muhammadiyah, teruslah berkarya untuk umat karena sebaik-baiknya umat adalah yang bermanfaat bagi manusia,” tutupnya.