
Insitekaltim,Samarinda – Rangkaian akhir kegiatan Hari Kearsipan Nasional (HKN) di Kalimantan Timur ditutup dengan kunjungan para peserta ke Desa Budaya Pampang, Kecamatan Samarinda Utara sebuah desa yang terkenal dengan kekayaan budaya Suku Dayak.
Kunjungan ini berlangsung pada Kamis (30/5/2024) dan disambut dengan upacara adat yang memukau.
Setibanya di Desa Budaya Pampang, peserta HKN disambut dengan ritual Lemiwa, sebuah tradisi penyambutan khas Suku Dayak yang dipimpin oleh Tetua Adat, Pesim.
Dalam ritual tersebut, Pesim memanjatkan doa-doa dan menyiramkan percikan air kepada para peserta sebelum mereka memasuki Rumah Lamin, pusat kegiatan budaya desa tersebut.
“Tempat kami ini disebut Desa Wisata Budaya Pampang karena yang kami tawarkan adalah suasana pedesaan. Pampang sendiri dalam Bahasa Dayak berarti pinggiran sungai. Ada sungai-sungai kecil sepanjang desa ini,” ujar Laing Along Wakil Kesenian Desa Budaya Pampang.
Para peserta HKN kemudian disuguhkan dengan berbagai tarian khas Suku Dayak yang diiringi dengan alunan musik sape’.
Lima tarian yang ditampilkan antara lain tari lemada lasan, tari tebengang, tari punan leto, tari anyam tali dan tari pampagak. Pertunjukan tersebut ditutup dengan tarian leleng yang menggugah semangat.
Antusiasme para peserta HKN terlihat jelas saat mereka menyaksikan dan bahkan ikut berpartisipasi dalam beberapa tarian, terutama tari anyam tali dan tari pampagak. Suasana semakin meriah ketika peserta bergabung dalam tarian leleng bersama warga desa.
Setelah pertunjukan tari, banyak peserta yang menyewa pakaian adat Dayak dan berfoto bersama anak-anak serta warga Desa Budaya Pampang, menambah kesan mendalam dari kunjungan tersebut.
Kegiatan HKN tidak berhenti di Desa Budaya Pampang. Setelahnya, para peserta juga diajak mengunjungi Depo Arsip DPK Kaltim di Jalan Bung Tomo Samarinda dan Ibu Kota Nusantara (IKN), memberikan wawasan lebih lanjut tentang pentingnya kearsipan dan pengelolaan informasi di era modern.
Kunjungan ke Desa Budaya Pampang dan rangkaian kegiatan lainnya di HKN tahun ini tidak hanya memberikan pengalaman budaya yang berharga bagi para peserta, tetapi juga memperkuat komitmen mereka terhadap pelestarian budaya dan pengelolaan arsip nasional.